Ilustrasi. (Foto: Era Muslim)

Padangpariaman – Persada Post | Redaksi Persada Post menyaksikan Pemandangan aneh dan miris yang lansir di media sosial www.facebook.com, dan datang dari akun seorang wartawan inisial ‘ZT’ yang diketahui sehari-harinya sering mangkal dan membuat berita tentang Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman (Pemkab PaPa).

 

Wartawan itu mengeluhkan sering tidak memiliki uang yang cukup untuk makan dan nyaris mati kelaparan, istrinya yang berhutang di kedai dan biaya sekolah anaknya yang sulit terpenuhi.

Baca berita: Mempertanyakan Sertifikat Sahabat Pers Indonesia Suhatri Bur: Dikonfirmasi Media Kok Bungkam?

“Utang pinjaman 23 Mei 2023 untuk bayar UKT Rp 1,5 juta belum terbayar, muncul lagi tagihan uang masuk kuliah Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Rp2,532 juta paling lambat 24 Juni 2023. Rasanya tak tercerna oleh logika ayah, Nak, bagaimana cara mendapatkan uang ±Rp5 juta, termasuk untuk membayar uang tamat TK dan masuk SD Rafisqy. Namun, kita tak boleh putusasa, Nak, karena Allah ﷻ sudah menyatakan dalam Al-Qur’an surah ke-2 Al-Baqarah ayat 286,” tulis ZT, pada tanggal 20 Juni 2023.

 

“Sudah hampir sebulan terhentak galah ke napa. Utang istri di warung sembako sudah mencapai Rp1,116 juta, F*** kehabisan uang di Bogor, utangku kepada seseorang 23 Mei Rp1,5 juta untuk  bayar UKT M*** serta kebutuhan beli pakaian R*** masuk SD Rp700 ribu. Paling tidak hari ini aku butuh uang Rp4 juta. Sengaja kuposting hal ini, mudah²an ada Hamba Allah yang hendak berbagi rizki,” tulisnya lagi 4 hari sebelum berita ini tayang.

 

“Maklumi sajalah, mungkin dia sudah pikun karena faktor ‘u’ atau memang pura² lupa karena kau tak penting lagi baginya,” tulisnya lagi.

 

Dan, masih banyak tulisan-tulisan yang memiriskan hati dan memprihatinkan dari ZT. Sementara, jika ia sehat-sehat saja, ia sering membuat berita ‘opok-opok’ atau pencitraan tentang Pemkab PaPa.

 

Menyikapi kondisi itu, Persada Post berupaya melakukan kontak konfirmasi kepada H. Suhatri Bur, SE, MM, Bupati Pemkab PaPa, yang diketahui telah mendapatkan penghargaan/ sertifikat dari salah satu asosiasi wartawan sebagai ‘Sahabat Pers Indonesia’.

 

Namun, konfirmasi itu tidak mendapatkan tanggapan sama sekali dari Suhatri Bur, alias bungkam. Terkesan sikap tersebut adanya dugaan ketidakpedulian dari Suhatri Bur kepada wartawan/ Insan Pers dan tidak sedikit pun menggambarkan sikap seorang sahabat sebagaimana sertifikat yang ia sandang.

 

Hingga berita ini ditayangkan, Suhatri Bur masih tidak bergeming sama sekali. Entah apa alasannya, ia tidak menggubris nasib ZT, yang seharusnya ia sikapi dengan baik dan tentunya tidak akan susah bagi seorang bupati mencarikan solusi dari permasalahan itu. (Red PP)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial