Epyardi Asda, dengan latar cover Film Ommar (Ummar bin Khattab). Menggambarkan betapa tegasnya karakter seorang pemimpin. (Foto: Diolah dari berbagai sumber)

Solok – Persada Post | Mungkin, tidak banyak orang yang lekas mengerti bagaimana bentuk kepemimpinan seorang Epyardi Asda, Bupati Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, saat ini. Sosok kepala daerah yang satu itu, benar-benar agak berbeda dengan kepala daerah kabupaten/ kota lainnya di Sumatera Barat.

 

Ia dianggap keras dan menggunakan otoritas yang tinggi dalam memimpin Kabupaten Solok. Tetapi, apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar, tidak semuanya benar pada kenyataan dan makna yang hakikinya.

 

Epyardi bisa dikatakan memiliki kemiripan dengan sifat kepemimpinan salah seorang Sahabat Rasulullah SAW, yakni; Kalifah Umar bin Khattab.

 

Awalnya, Umar bin Khattab memang terkenal dengan kebringasan dan keberaniannya dengan siapapun, termasuk di medan perang. Ia begitu dianggap kuat oleh rakyat Mekkah pada waktu itu. Sehingga, ketika Ummar akhirnya masuk Islam, maka dakwah Islam saat itu juga menjadi kuat secara otomatis.

 

Beberapa diantara sifat Ummar dan Epyardi yang bisa dikatakan sangat mirip adalah karakternya yang kuat serta ketangguhan menegakkan kebenaran.

 

Dari pantau Persada Post, Epyardi paling anti dengan ketidakbenaran. Malah, dalam salah satu pidatonya, ia pernah menyebutkan kata ‘Dajjal’, yang mana oknum Dajjal ini tidak akan ia layani, karena dapat merusak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, jika terus diberdayakan dan diberikan ruang.

 

Dengan kekuatan karakter Epyardi Asda, sehingga membuat lawan-lawan politiknya pun tidak berkutik dan bergeming. Fakta ini ditelusuri secara mendalam oleh Persada Post dilapangan.

 

Malah, sudah ada yang coba menentang dan melawan Epyardi Asda secara terbuka, namun akhirnya kandas dan terdiam ditengah jalan.

 

Kekuatan karakter Epyardi Asda tersebut, juga berbanding lurus dengan kekuatan ekonominya; ia memiliki harta yang sangat melimpah dan memiliki bisnis yang kuat di beberapa tempat, sehingga membuat dirinya tidak berharap gaji dari Pemkab Solok sebagai bupati, termasuk fasilitas yang ia anggap tidak penting untuk dirinya.

 

Mencari pemimpin seperti sosok yang satu ini, memang susah-susah gampang. Karena, kekuatan karakter juga tidak bisa dibuat – buat, apalagi benar-benar tidak kuat secara ekonomi.

 

Mungkin saja, ada yang berharap; Tahun 2024 mendatang, Epyardi Asda lebih pantas menjadi Gubernur Sumatera Barat, sehingga terjadi kemajuan yang signifikan di Sumbar hendaknya. (Red)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial