Pariaman – Persada Post | Berdirinya Kota Pariaman, tidak terlepas dari kisah ‘hero’ para pendirinya. Sorak – sorai bergembira dan rasa syukur yang teramat dalam, telah terjadi pada tanggal 2 Juli 2002 di Kota Pariaman, dimana berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2002 Kota Pariaman dengan resmi berdiri. Kota itu memiliki luas wilayah sekitar 73,36 Km².
Salah satu pendiri Kota Pariaman, yang saat ini sedang mengemban amanah adalah Fitri Nora, SE, MM. Ia menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Pariaman dan itu adalah kali keduanya ia menjadi pimpinan di lembaga legislatif tersebut, serta sudah berhasil 2 kali terpilih menjadi Anggota DPRD di daerah itu.
Karier politik Fitri Nora sejak Tahun 2008 di Partai Gerindra, memang bukan main – main, hingga puncaknya ia mampu meraih suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu.
“Ya, setahu saya Fitri Nora adalah Putera/ Puteri Asli Daerah (PAD) Kota Pariaman. Selain itu, berkat perjuangan Fitri Nora, tokoh – tokoh Pariaman lainnya, terjadi pemekaran dimana selain Kabupaten Padang Pariaman, lahirlah Kota Pariaman. Itu artinya, peranan Fitri Nora ikut mendirikan Kota Pariaman, tentunya tersimpan cita – cita yang luhur, sehingga saat ini tidak salah rasanya ia menjabat Ketua DPRD Kota Pariaman, jika perlu lebih dari pada itu,” ujar Rico Adi Utama, Direktur Eksekutif Polegins (Political and Legal Institute), Kamis (3/11/2022) di Pariaman.
“Maka dari itu, perkuatlah PAD Pariaman itu. Karena, siapa lagi yang akan membangun dan membuat maju Pariaman, jika tidak PADnya sendiri,” tegasnya.
“Apalagi, jarang sekali perempuan yang bisa kuat di arena politik, jika tidak terlatih. Dan, Fitri Nora memang seorang aktivis, khususnya aktivis perempuan yang selalu getol membela hak – hak perempuan, termasuk membela orang – orang yang mendapat perlakuan tidak adil dan diskriminatif,” imbuhnya.
“Polegins melihat Fitri Nora adalah sosok potensial. Lalu, yang tidak kalah pentingnya, ia merupakan anak dari salah seorang tokoh pejabat Kabupaten Padang Pariaman dan memiliki ranji keluarga besar serta tidak sembarangan di Pariaman,” pungkasnya. (Red)
