Ilustrasi visum. (Foto: Tangsel Life)

POLRES Aro Suka/ Solok, harus extra hati-hati menyikapi dan memproses laporan/ tuduhan ‘Ruda Paksa’/ pemerkosaan salah seorang warga Solok terhadap Dodi Hendra, Ketua DPRD Solok, baru-baru ini. Hal itu disinyalir oleh Redaksi Persada Post, sehubungan memanasnya ekskalasi politik di Kabupaten Solok saat ini.

Baca: Ditengah Perjuangan, Ada Upaya Kriminalisasi: Dodi Hendra Bantah Perkosa ART Sendiri?

Dalam dugaan kasus pemerkosaan, visum adalah kunci pembuktian terpenuhi unsur perbuatan pidananya. Maka, dengan kondisi politik di Solok yang memanas, Polres Aro Suka harus memfasilitasi pemeriksaan/ visum di Rumkit (Rumah Sakit) yang independen, salah satunya Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Padang.

 

Karena, dari penelusuran Persada Post pula, bisa saja Dodi Hendra sedang ditimpa upaya kriminalisasi dari pihak-pihak yang tidak senang terhadap dirinya. Karena, akhir-akhir ini ia dan rekan-rekannya begitu vokal menentang beberapa hal yang terjadi di daerah itu.

 

Kapolres Aro Suka, harus benar-benar bijak. Dengan visum, yang misalnya dilakukan di RSUD Aro Suka, itu artinya dapat disinyalir adanya intervensi dari kekuatan-kekuatan tertentu, yang dapat merusak sterilnya hasil visum.

 

Maka, apabila visum dilakukan di wilayah independen, sangat dimungkinkan hasil dari visum tidak diragukan lagi. (*)


*). Tajuk Rencana, Oleh: Rico AU Dato’ Panglima

  • Pemimpin Redaksi Persada Post
Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial