BANK Nagari adalah bank kebanggaan orang Minang. Diketahui, bank tersebut adalah perusahaan daerah, yang saham-sahamnya berasal sebagian besar dari gotong-royong 19 pemerintah kabupaten/ kota dan termasuk Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat.
Penulis sempat mendapat kabar, bahwa Bank Nagari akan dikonversi dari bank konvensional menjadi bank syariah. Namun, hingga saat ini konversi tersebut belum terealisasi. Padahal, konversi tersebut sangat sesuai dengan filosofi Minangkabau, yaitu; ABS-SBK (Adat Bersendikan Syarak, Syarak Bersendikan Kitabullah).
Asal muasal Bank Nagari, sebenarnya adalah berawal dari lumbung dana nagari di Sumatera Barat, sehingga makin hari berkembang dan berubah menjadi perusahaan daerah yang cukup besar, sebagaimana kondisi saat ini dan sudah memiliki cabang di beberapa daerah di Indonesia.
Tentunya, ada harapan khusus warga Sumatera Barat dan khususnya orang Minangkabau terhadap Bank Nagari. Setidaknya, Bank Nagari berbeda dengan bank-bank konvensional lainnya.
Begitu juga dengan manajemen dan/ atau orang-orang yang ‘memakan gaji’/ karyawan bank tersebut, mulai karyawan biasa hingga para direksi dan komisarisnya. Pimpinan Manajemen Bank Nagari, setidaknya harus benar-benar hidup ber-Nagari dan tidak menunjukkan sikap kehidupan glamor, sebagaimana kebanyakan penjabat perbankan di bank-bank lainnya itu.
Karena, penjabat Bank Nagari harus menyadari, bahwa besarnya Bank Nagari adalah berkat gotong-royong orang Minang, baik yang diperantauan, ranah dan terutama APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Sumatera Barat.
Penulis cukup tertegun, ketika ada salah seorang advokat di Sumbar mengumbar foto, bahwa di momentum HUT (Hari Ulang Tahun) Bank Nagari ke-61, para Direksi dan Komisaris Bank Nagari merayakannya dengan permainan golf di Lapangan Golf Ulu Gadut, Padang.
Sementara diketahui, permainan golf adalah permainan orang kaya/ orang berduit dan menunjukkan bahwa tingkat kelas ekonomi yang tinggi. Seharusnya, manajemen Bank Nagari dalam momentum ultahnya, turun ke nagari-nagari membangun masyarakat nagari dan memberikan suprise bagi masyarakat adat nagari dengan menyemarakkan budaya nagari, yang sangat kaya dengan estetiknya itu.
Sementara itu, penulis juga sempat melakukan kontak kepada Muhammad Irsyad, atau yang akrab disapan Jack Irsyad selaku Direktur Utama Bank Nagari. Dan, penulis bertindak sebagai Pemimpin Redaksi Persada Post, menanyakan statement/ komentar Jack Irsyad tentang ungkapannya Ultah Bank Nagari ke-61 dan mengungkapkan pula rencana besarnya yang akan ia capai untuk Bank Nagari di 2023 ini.
Namun, kontak chat WhatsApp tersebut tidak kunjung direspon oleh Jack Irsyad, seakan-akan Jack Irsyad terkesan tidak memerlukan hal tersebut diungkap kepada publik. Atau, dirinya lelah, usai bermain golf di Gadut?.
Penulis: Rico AU Dato Panglima (Pemred Persada Post)