Padang – Persada Post | Setiap proyek di pemerintahan, saat ini sebagian besar disinyalir tidak baik-baik saja. Banyak asumsi dan dugaan dari pihak mitra, seperti; LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)/ NGO (Non Goverment Organization), Ormas (Organisasi Masyarakat) dan termasuk media/ Pers, dimana proyek-proyek tersebut dianggap bermasalah dengan volume, spesifikasi hingga adanya dugaan gratifikasi yang dilakukan penjabat terkait.
Namun, lain halnya dari hasil diskusi Persada Post dengan Era Sukma Munaf, Kadis (Kepala Dinas) BMCKTR (Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang) Provinsi Sumatera Barat, bahwa dirinya mengakui sekaitan proyek bermasalah; tentu pasti ada.
Tetapi dirinya (Era Sukma Munaf) sangat menyayangkan, jika ada proyek bermasalah yang dikerjakan oleh rekanan (kontraktor), yang melulu menyalahkan dirinya akhir-akhir ini.
Era Sukma Munaf mengatakan tidak masalah mengkonfirmasi ia selaku Kadis atapun KPA (Kuasa Pengguna Anggaran). Tetapi, jangan lantas semua masalah yang terjadi, ia kemudian disudutkan dan menjadi yang tersalahkan.
Sangat dimungkinkan, adanya perilaku yang masih belum sehat dari rekanan, ketika mereka menginginkan dapatnya proyek di BMCKTR. Tentu, jika keinginan itu kuat, banyak cara yang akan dilakukan oleh rekanan; lobby-lobby, bujuk rayu, pakai orang dalam (koneksi di pemerintahan) dan tidak terkecuali kekuasaan (kepala daerah).
Terkadang, Kadis, Kabid (Kepala Bidang) hingga Kasi (Kepala Sesi) dan termasuk Pimpro (Pimpinan Proyek) di sebuah dinas, merasa makan buah simalakama dengan perilaku-perilaku itu.
Hal itu menjadi pengamatan Persada Post intensif dilakukan, dengan melakukan investigasi mendalam dan melakukan kolaborasi (peleburan) peran hingga ke lapangan, guna mengetahui modus/ cara rekanan dan penjabat pemerintah dalam mengelola proyek.
Jadi, Era Sukma Munaf mengaku selalu terbuka kepada pihak manapun. Selama adanya etika dan ‘itikad yang baik terhadap dirinya. (Red PP)