Ilustrasi: Rina Nose dan Tugu Ayam Solok. (Foto: Diolah dari berbagai sumber)

MERUJUK dari beberapa kali diskusi Redaksi Persada Post dengan salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Solok, yang begitu getol ‘melawan’ Bupati Solok saat ini; Epyardi Asda. Tema kami menyoal konsistensi dan komitmen, agar si Anggota DPRD tersebut, tidak seperti lagu yang dipopulerkan oleh Rina Nose yang berjudul Maju Mundur Cantik’.

 

Jika ditelisik dari liriknya, ada benarnya juga lagu Rina Nose itu, sekaitan diskusi Persada Post dengan sang Anggota DPRD tersebut, berikut penggalan liriknya:

 

Maju mundur maju mundur cantik cantik

Maju mundur cantik

Dari matamu aku pun sudah tahu

Kau suka aku tapi kau malu-malu

 

Ku tunggu kamu bilang cinta padaku

Tapi kau seperti susah ungkapkan itu

 

Ini jaman edan ku tahu kau suka

Kalau kau terlambat nanti keduluan

 

Nah, jika mengadopsi lirik tersebut, Persada Post ingin melihat sekaligus menguji soliditas 7 Fraksi DPRD Solok, yang sebanyak 26 orang Anggota DPRD-nya sudah menandatangi pengajuan Hak Interpelasi belum lama ini.

Baca: Makin Panas! Ada Kejanggalan Soal Bukik Cambai dan Mobilisasi ASN, DPRD Solok Ajukan Hak Interpelasi

Sebab, Redaksi Persada Post melihat anggota DPRD Solok yang diajak berdiskusi itu, agaknya kurang menunjukkan jiwa pengorbanannya yang utuh dan maksimal. Karena, ia terkesan mau enaknya saja, menggunakan kekuatan lain, tetapi tidak mau ‘merugi’, untuk mencapai tujuan atau nafsu politiknya. Lebih parahnya lagi, ada pertanda mau berpasangan dengan Epyardi Asda, entahlah…

 

Jangan sampai hal itu juga menjadi ‘pandemi’ kepada 25 orang Anggota DPRD Solok yang sudah coba berkomitmen dengan menandatangi Pengajuan Hak Interpelasi.

 

Sebab, melawan Epyardi Asda (Bupati Solok) yang sedang berkuasa, punya uang (kaya) dan mantan Anggota DPR RI beberapa periode, sungguhlah tidak sesederhana yang bisa dibayangkan.

 

Pastinya, Epyardi Asda tidak akan tinggal diam. Ibarat Harimau pemangsa, ia akan melahap domba yang keluar dari rombongannya. Begitulah bisa kita dapat pedomani dengan baik, apalagi Minang mengadopsi pepatah; ‘Alam Takambang Jadikan Guru’.

 

Jika soliditas itu tidak dibubuhi dengan komitmen dan konsistensi, serta jiwa juang mau berkorban, maka satu-persatu kekuatan itu akan rontok dengan sendirinya dan Epyardi Asda akan menggapai kemenangan dengan tidak begitu bersusah payah.

 

Oleh sebab itu, soliditas itu sedang diuji. Jangan sampai ibarat ‘Rapek Karo’: Diawalnya saja yang kompak, setelah itu akan bersisih satu-persatu dan memikirkan nasibnya masing-masing. Sehingga kesepakatan itu ibarat ‘abu diatas tungku’, akan terbang oleh tiupan angin. (*)


*). Tajuk Rencana, Oleh: Rico AU Dato’ Panglima

  • Pemimpin Redaksi Persada Post.
Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial