Muhammad Husni Sabil, WNI asal Sijunjunjung yang disekap di Myanmar. (Foto: Istimewa)

Sijunjung – Persada Post | Viralnya kabar tentang penyekapan Warna Negara Indonesia (WNI) di Myanmar, yang ternyata adalah warga asal Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, menjadi pertanyaan beberapa pihak kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Sijunjung, terkait kepedulian terhadap warganya sendiri.

 

Pantauan awak Persada Post di Kabupaten Sijunjung, warga selalu bertanya, mengapa Pemda Sijunjung terkesan diam-diam saja dengan kabar penyekapan itu. Akhirnya, mendorong Persada Post untuk menelusuri fakta-fakta yang sebenarnya langsung ke Pemda Sijunjung, guna mengkonfirmasi.

 

Iradathillah, Wakil Bupati Sijunjung, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Belum lama ini, katanya, Pemda Sijunjung keluarga WNI (atas nama Muhammad Husni Sabil) yang disekap itu.

 

“Kita Pemda tidak tinggal diam kok, pada hari Rabu kemaren saya sudah bertemu dengan keluarga adik kita ini (Muhammad Husni Sabil), pertemuan di rumah mamak beliau. Karena keluarga khawatir dengan nenek si Sabil ini yang sedang sakit,” kata Iradathillah, baru-baru ini.

 

“Kalau beliau (nenek Sabil) dengar berita ini, kita tidak ingin menambah beban keluarganya. Dan, alasan lainnya keluarga juga merasa malu karena anaknya pergi keluar negeri dengan ilegal untuk bekerja. Memang iyo kami uwang miskin nyo pak, kata keluarganya kepada saya,” imbuhnya.

 

“Jadi mengenai upaya apa yang telah dilakukan Pemda Sijunjung, tentu saja sebagai Pemkab kami telah berkoordinasi dan menyampaikan laporan ke BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) dan Dirjen Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Kemnaker, terkait warga kita tersebut,” tegasnya.

 

“Kami terus mendorong pemerintah pusat untuk bisa mengambil tindakan cepat upaya penyelamatan. Tapi tentu saja ini agak diluar kewenangan kami, karena ini sudah bukan di Indonesia lagi. Dan, KADIS Ketenagakerjaan di Sijunjung terus intens berkomunikasi dengan BP2MI dan kementrian Ketenagakerjaan,” bebernya.

 

“Sampai saat ini, masih terus diupayakan dengan KBRI di Rangon; supaya Pemerintah Indonesia bisa masuk wilayah keberadaan mereka ini. Karena wilayah keberadaan mereka ini masuk pada daerah konflik dan sering ada kontak senjata karena situasi politik Myanmar sekarang,” tukuknya.

 

“Kami sebagai Pemda, semua celah kewenangan yang bisa kami lakukan, telah dan akan terus kami lakukan, untuk membawa pulang adik kita ini dengan sehat dan selamat,” ujarnya.

 

“Jadi, pesan saya kepada masyarakat Sijunjung khususnya, sama-sama kita berdoa, dan kami sebagai Pemdakab telah dan akan terus berusaha sebaik mungkin untuk bisa semua yang terjebak di sana bisa pulang dengan selamat dan sehat walafiat,” pungkas Iradathillah. (Zalmendra Faisal)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial