Jakarta – Persada Post | Setelah dimuat Tajuk Rencana Redaksi Persada Post, yang berjudul; Jalan Diasak Urang Lalu’: Yusrizal Tega Biarkan Adik Iparnya Berjuang Sendiri, Apa Salah Fitri Nora?, akhirnya Refrizal selaku Ketum (Ketua Umum) DPP PKDP (Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman), mengucapkan do’anya untuk Fitri Nora, SE, MM, Ketua DPRD Kota Pariaman.
“Semoga Fitri Nora bisa bertahan sampai akhir masa jabatan 2024,” tulis Refrizal, mengirimkan pesannya kepada Redaksi Persada Post via WhatsApp, Rabu (28/12/2022), pada pukul 04.56 WIB, dan diduga pesan itu ia tulis usai Shalat Subuh.
Ungkapan itu adalah bentuk dukungan orang Piaman (Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan sekitarnya) melalui organisasi PKPD untuk Fitri Nora.
Baca; Linda Kabag Hukum: Fitri Nora Masih Ketua DPRD Kota Pariaman yang Sah, Sesuai Aturan!
Fakta lain yang perlu diketahui pula, menurut informasi yang diperoleh Persada Post, bahwa Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat, Andre Rosiade, dulunya adalah Staf Ahli Refrizal, saat menjabat Anggota DPR RI.
Namun, keadaan Fitri Nora di Partai Gerindra, yang seharusnya mendapatkan dukungan penuh, karena satu – satunya Srikandi Gerindra yang berhasil menjadi Ketua DPRD di Sumatera Barat, faktanya mendapat perlakuan yang terkesan diskriminatif, dengan adanya upaya penggantian dirinya di DPRD Kota Pariaman, dalam jabatan pimpinan.
Selain itu, Persada Post juga pernah mendengar cerita komitmen dari Prabowo Subianto, Ketum DPP Partai Gerindra, bahwa para Srikandi Partai Gerindra yang berhasil dengan kinerja politiknya, akan menjadi perhatian dan/ atau prioritas. Namun, saat ini, tidak demikian adanya apa yang dirasakan oleh Fitri Nora di Kota Pariaman.
Saat berita ini diterbitkan, Persada Post sedang mengumpulkan beberapa data kejanggalan Bamus (Badan Musyawarah) yang digelar oleh Efrizal selaku Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, pada Senin (19/12/2022) kemarin. Dan disinyalir, Paripurna yang diadakan pada Tanggal 23 Desember 2022 lalu, tidak memenuhi syarat dan terkesan terlalu dipaksakan. (Rico AU Dato Panglima)