Padang – Persada Post | Tahun 2024 mendatang, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, akan kembali memilih sosok pemimpin mereka. Menurut situs Wikipedia, daerah ini memiliki luas 3.130,40 KM2, dan 8 kecamatan, dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 240.079 jiwa.
Dari kondisi itu, tentunya Sijunjung perlu percepatan pembangunan dan pemerataan ekononomi yang menyeluruh dan berbasis kerakyatan (dirasakan langsung oleh rakyat dampak positifnya). Semua itu dapat dilakukan oleh sosok pemimpin yang tegas dan cepat dalam bertindak.
Sijunjung baru, menjadi harapan banyak pihak di daerah itu. Sehingga munculnya group WhatsApp Sijunjung Baru, yang tentunya bisa diprediksi, bahwa warga Sijunjung membutuhkan penanganan yang baru dan berharap kemajuan yang signifikan di berbagai sektor.
Maka, kemunculan sosok Mayor CPL Aswad Kennedy Wakil Komandan Denpal 1/3 Pdg Balak Aju Korem 032/Wirabraja, yang merupakan putera asli Kenagarian Siaur Kecamatan Kamang Baru, mulai digadang-gadangkan; akan maju Bupati Sijunjung, pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Tahun 2024 mendatang tersebut.
Aswad Kennedy yang terkenal dengan sikap low profilnya, mudah berbaur dengan berbagai kalangan; dari yang muda, berbagai strata ekonomi dan termasuk mampu berkomunikasi dengan pihak-pihak mitra (media, LSM) secara baik.
Ketika ditanya langsung kepadanya (Aswad), ia tidak menampik akan menerima pinangan rakyat Sijunjung, jika benar-benar menginginkan dirinya untuk memimpin daerah itu.
“Menjadi prajurit di militer adalah pengbadian kepada bangsa dan negara. Kenapa tidak, jika saya diminta mengabdi kepada kampung halaman sendiri. Tentunya, saya tidak ingin serta merta, saya mau turun gunung; jika rakyat yang benar-benar meminta. Kita lihatlah nanti,” ujar Aswad kepada Persada Post, belum lama ini.
Aswad mengatakan, bahwa Sijunjung memang butuh perubahan. Karena, acap kali ia pulang ke Sijunjung, seakan pemandangan yang sama serta kondisi yang tidak terlalu berubah, selalu ia jumpai.
“Sijunjung ini, kalau melihat teritorial (wilayahnya) memang sangat luas. Jadi, kita harus melihat potensi setiap kecamatan dan mampu mengarahkan potensi itu, untuk kemakmuran rakyat dan kemajuan daerah,” paparnya.
Lebih lanjut Aswad berpendapat, bahwa sebagai seorang prajurit militer, ia sudah banyak menempuh dan melihat dunia luar dari Sijunjung. Maka, iapun dapat membuat semacam pembanding yang nyata, jika katanya; ingin memajukan sijunjung dan memicu pertumbuhan ekonomi serta memacu pembangunan di daerah Lansek Manih (sebutan Kabupaten Sijunjung) tersebut.
“Untuk memajukan daerah, kita harus melibatkan rakyat itu sendiri. Karena, rakyatlah yang tahu, apa yang mereka butuhkan. Seorang kepala daerah, tentunya tidak hanya memikirkan keamanan politis dan politik balas jasa kepada tim pemenangannya saja; ingat rakyat, yang punya pengharapan besar, ketika mereka mengharapkan dan mendapatkan pemimpin yang baru. Kita harus wujudkan itu,” tegas Aswad.
Hingga saat ini, Aswad masih aktif di militer. Ia tidak mau berpolitik praktis, kecuali tiba saat yang tepat.
“Saya harus menjaga posisi saya sebagai seorang prajurit dan seorang komandan di satuan saya. Jadi, saya tidak boleh berpolitik praktis. Jika memang rakyat yang meminta saya. Saya pastinya tidak akan mengecewakan mereka (rakyat Sijunjung),” pungkas Aswad. (Adv)