Rusma Yul Anwar menunjuk ke kiri, dengan latar fotografi seorang nenek miskin. (Foto: Diolah dari berbagai sumber)

Pesisir Selatan – Persada Post | Kepemimpin seorang Kepala Daerah (KaDa), utamanya tentu harus menyelesaikan hajat hidup rakyat yang ia pimpin di daerah itu. Jika sejak kepemimpinannya angka kemiskinan menurun, itu artinya ia benar-benar bekerja meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya bukan hanya pencitraan atau kamuflase dan sebaliknya.

 

Terkait angka kemiskinan tersebut, Redaksi Persada Post menyorot Kabupaten Pesisir Selatan, yang dipimpin oleh Rusma Yul Anwar, sebagai bupatinya. Disalah satu Group WhatsApp (WAG) Pesisir Selatan, telah lansir sebuah berita di salah satu media lokal Sumatera Barat, yang memberitakan bahwa terdapat bayi kembar yang tidak bisa pulang dengan orang tuanya dari sebuah rumah sakit disana, karena tidak terbayarkannya biaya persalinan.

 

Kabarnya juga, biaya itu akhirnya dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel), sehingga dua orang bayi beserta ibunya itu akhirnya pulang ke rumah dengan gembira. Kabar itu pun dikonfirmasi langsung oleh Rusma Yul Anwar kepada Persada Post, dengan mengirimkan link berita tentang Pemkab Pessel yang telah membantu si ibu dengan bayi-bayinya tersebut, Selasa (24/10/2023).

 

Namun ironi, Rusma Yul Anwar atau yang akrab disapa Pak An tersebut bungkam, ketika ditanyakan tentang angka kemiskinan di Pessel, sehingga mengakibatkan masyarakat Pessel kurang sejahtera dan bisa saja bernasib seperti ibu dan bayinya itu atau lebih parah lagi.

 

Pak An tidak bergeming, ketika ditanya beberapa kali soal angka kemiskinan masyarakat Pessel. Tampaknya ia enggan menjelaskan, karena sesuatu alasan atau mungkin lain-lain.

 

Setelah berita ini dimuat, Persada Post akan meminta pendapat orang-orang yang terkait, untuk mempertanyakan kondisi Pessel yang sesungguhnya/ rill dilapangan. (Red PP)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial