Padang – Persada Post | Begitu pentingnya wawancara Persada Post bersama Herman, yang merupakan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) BWSS V (Balai Wilayah Sungai Sumatera V), beberapa waktu yang lalu, dikantonya.
Terungkap, kepada Persada Post Herman mengakui, bahwa dirinya hanya baru sebatas berkoordinasi intensif dengan Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Padang terkait rencana pembongkaran kedai-kedai warga Batang Air Dingin di Kelurahan Pasie Nan Tigo dan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Pengakuan itu setelah didesaknya Herman dengan beberapa pertanyaan, salah satunya selain peraturan yang mendasari pihaknya untuk menertibkan bantaran sungai Batang Air Dingin, apalagi yang menguatkan.
Apa yang disampaikan Herman pun terbukti, beberapa hari belum lama ini, Persada Post berhasil memperoleh sebuah undangan gelar perkara terkait Batang Air Dingin dan dalam daftar undangan tersebut dari Pemerintah Kota Padang hanya dihadiri oleh Kasat Pol PP.
Sementara itu, Hendri Septa selaku Walikota Padang diketahui memang sempat turun ke Batang Air Dingin dan didepan warga; dirinya menyebutkan tidak pernah tahu adanya upaya penertiban oleh BWSS V dan didukung pula oleh bawahannya, si Kasat Pol PP Kota Padang.
Tetapi, setelah kunjungan itu, tidak ada lagi tindak lanjut yang nyata. Masyarakat Batang Air Dingin pun bertanya-tanya, kemana Walikota Padang? Ketika mereka saat ini benar-benar membutuhkan.
Ironinya, ketika Persada Post mencoba untuk mengkonfirmasi Hendri Septa beberapa kali melalui nomor WhatsApp ajudannya dan termasuk nomornya sendiri (sudah divalidasi), ia pun tidak bergeming sama sekali, alias tidak menjawab.
Apakah Hendri Septa hanya menunggu warganya sendiri akan digusur. Dimana ternyata kedai-kedai itu adalah tempat warganya bergantung ekonomi untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anak mereka, sehingga bisa berhasil dan tentunya ada pula yang berharap anak mereka dapat menjadi Walikota, seperti Hendri Septa?. (Red)
