Titony Tanjung. (Foto: Pemkab Solok)

Capt. Epyardi Asda, Bupati Solok memang terkenal sangat tegas dan setiap ‘untaian’ kata-katanya cukup menggemparkan Kabupaten Solok, akhir-akhir ini. Berlatarbelakang seorang kapten kapal, sebelum menjabat Anggota DPR RI dan saat ini bupati, Epi (sapaan akrab Epyardi Asda), wajar saja memiliki karakter yang keras dan lugas.

 

Karena seorang kapten kapal, tidak dibenarkan bersikap lebay, apalagi berlaku lembut dengan anak buahnya. Jika ia bersikap lembut, maka alhasil kapal tidak akan dapat menghadapi ombak yang besar dan tak terduga dilautan luas serta ganas.

 

Namun, sungguh berbeda tentunya, ketika Epi berposisi sebagai seorang Kepala Daerah (KaDa). Karena, memimpin kapal dengan memimpin daerah, sungguhlah jahu berbeda.

 

Daerah dengan ratusan ribu penduduknya, tentu tidak semuanya dapat menerima ketegasan dan sikap keras selalu. Sesuai pepatah Minang: “Tembak dibari ba alamat, kato dibari bakiasan. Kilek Baliung bakaki, kilek camin ka muko, kilek kasai masuak aie, kilek kato masuak hati”, artinya; tutur bahasa orang Minang sangat menaruh kehati-hatian. Sebab, orang Minang, dipastikan selalu memperhatikan tepa selera dan tenggang rasa, terutama dalam berinteraksi sosial dilingkungannya.

 

Sehingga, dengan sikap keras dan tegas Epi, membuat sebagian orang enggan berurusan langsung dengannya. Tetapi, walaupun demikian, Persada Post beberapa tahun yang lalu sempat berkomunikasi intim beberapa kali dengan Epi, dalam moment itu ia memang begitu adanya; tegas dan lugas.

 

Hal ini lah yang harus dihadapi oleh Titony Tanjung, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kabupaten Solok, dalam melaksanakan tugasnya mengawasi pemilu yang Jurdil (Jujur dan Adil) di daerah itu.

 

Beberapa kali Persada Post sempat mempertanyakan ketegasan Titony Tanjung. Iapun tampaknya ingin memastikan, bahwa seberapa kuat pun kekuasaan di Kabupaten Solok, ia akan menjalankan tugas sebaik-baiknya.

Baca: Bawaslu Solok Segera Periksa ‘Si Zet’, Dua Jempol untuk Titony! 

Hingga, Persada Post melontarkan ungkapan kepada Titony; Tegakkan Keadilan dan Ungkap Kebenaran, Walaupun Langit Runtuh. Ungkapan itu diberi jempol oleh Titony, tanda ia setuju dan siap menjalankan tugasnya sebagai Ketua Bawaslu Solok, apapun resikonya.

 

Sehingga, terkait dugaan pelanggaran dan kampanye terselubung yang diduga dilakukan oleh Stafsus Bupati Solok ‘si Zet’, tentunya akan dapat melihat; apakah ‘Lacuik Tangan’ (Artinya: Pembuktian kemampuan) akan terbukti atau tidak. Karena, mungkin saja Titony akan menerima kontak telepon, didatangi hingga bisa saja di intervensi oleh kekuatan kekuasan di daerah itu. (*)


*). Tajuk Rencana, oleh: Rico AU Dato’ Panglima (Pemimpin Redaksi Persada Post)

 

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial