Padang – Persada Post | Gabungan berbagai elemen, melaksanakan aksi PANTURA (Persaudaraan Anti Tawuran) Sumatera Barat, Rabu (10/7/2024) kemarin. Namun, sekitar Tanggal 6 hingga 9 Juli 2024 sebelumnya, terdapat salah-satu akun yang menyerang dengan kata-kata ‘satir’/ penghinaan dan tuduhan yang tidak berdasar, terkait aksi yang hendak dilakukan tersebut.
Lebih parahnya lagi, akun tersebut membawa-bawa nama Organisasi Mahasiswa (Orma), yang cukup besar di Indonesia. Tampaknya, akun itu terkesan ‘mendukung tawuran’ yang ada di Sumbar dan gerakan/ aksi Pantura Sumbar, membuat mereka seolah-olah risih.
Menyikapi hal itu, Deva Firdaus Maha Putra, salah-seorang Tokoh Orma di Sumbar, akhirnya membuat laporan ke Polda Sumbar, dengan jeratan pidana sebagaimana Pasal 27 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
Laporan tersebut dibuat Tanggal 11 Juli 2024 kemarin dan screnshoot dugaan ujaran kebencian, tuduhan dan fitnah yang diposting pada akun terlapor pun, sudah diserahkan ke pihak Dit Krimsus Polda Sumbar.
Analisa sementara, serangan cyber yang dilakukan oleh pihak terlapor, disinyalir kuat telah ‘menelan’ mentah-mentah narasi ‘penyiksaan’ terhadap Afif Maulana, yang akhir-akhir ini viral di media massa dan media sosial, dari pihak-pihak yang terkesan membabi-buta menyerang Polisi, dan khususnya Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono.
Sementara itu, kasus kematian Afif Maulana (Afif M), masih dalam penyelidikan Polda Sumbar dan pihaknya pun sudah berkomitmen membuka dan melakukan pengembangan serta menuntaskan kasus tersebut. Terpantau, disaat proses hukum (penyelidikan) tengah berlangsung, pihak-pihak yang tidak bisa menahan diri, tampaknya terus mencoba menyerang sosok Kapolda Sumbar diberbagai kanal media sosial dan termasuk media massa. (Tim)
