Bandara Internasional Minangkabau. (Foto: Points Geek)

Padang – Persada Post | Menjawab pemberitaan RAU TV, melalui surat klarifikasi Pihak Kantor Cabang (KC) Angkasa Pura II (AP II) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Nomor: KET. 09. 01/ 06/ 09/ 2022/ A.0027 yang ditujukan kepada Pemimpin Redaksi RAU TV, yakni Rico Adi Utama Dato’  Panglima, KC AP II, menjelaskan perihal kesiapan BIM dalam menjaga aspek keselamatan penerbangan di wilayah operasionalnya itu.

 

Melalui surat itu, pihak KC AP II BIM melampirkan siaran pers/ press release-nya; bahwa, BIM berkomitmen untuk selalu menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan melalui kesiapan fasilitas dan kesiapan personel. Sejalan dengan hal ini, BIM akan menggelar simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Skala Penuh pada akhir 2022.

 

“Kegiatan simulasi PKD Skala Penuh ini dilaksanakan untuk memastikan kesiapan fasilitas dan personel dalam menangani keadaan darurat, termasuk menjaga komunikasi dan koordinasi setiap stakeholder di bandara berjalan dengan baik,” ujar Siswanto selaku Executive General Manager (EGM) BIM.

 

Lebih lanjut dalam press release itu, simulasi tersebut melibatkan seluruh stakeholder BIM dan seluruh Komite Keamanan dan Keselamatan Penerbangan BIM. Pra kegiatan simulasi PKD, beberapa persiapan latihan dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Unit PKP-PK dan Unit Avsec BIM antara lain : 1). Latihan Table Top & Partial Exercise bersama Komite Keamanan & Keselamatan, 2). Latihan Triwulan PKP-PK, 3). Latihan Pencegahan Bahaya Kebakaran.

 

Kemudian, 4). Latihan Tim Balakar, 5). Latihan Bersama Tim Damkar Kota Padang, 6). Latihan Bersama Basarnas Kota Padang, 7). Rapat Komite Keamanan & Keselamatan Bersama Stakeholder.

 

Lebih lanjut, dalam simulasi PKD Skala Penuh pada akhir tahun itu, BIM juga akan menggunakan seluruh peralatan dan perlengkapan Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) yang telah memenuhi persyaratan teknis dan operasional sesuai regulasi, termasuk armada foam tender yang juga telah memenuhi persyaratan teknis dan operasonal sesuai regulasi.

 

Seluruh fasilitas yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan secara rutin juga dilakukan pengecekan oleh regulator penerbangan untuk memastikan seluruh fasilitas sesuai dengan aturan yang dipersyaratkan, dimana untuk Bandara Internasional Minangkabau berada dibawah pengawasan Otoritas Bandar Udara Wilayah VI.

 

“Kami memastikan seluruh fasilitas, perlengkapan dan peralatan ARFF saat ini dalam kondisi memenuhi persyaratan teknis dan operasional sesuai yang dipersyaratkan,” ujar Siswanto. (Rel)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial