Dari kiri: Epyardi Asda dan Dodi Hendra. (Foto: Istimewa)

Arosuka – Persada Post | Dodi Hendra,SH, Ketua DPRD Kabupaten Solok, benar-benar teringat dengan tagline daerahnya itu, yang tampaknya hampir dilupakan oleh banyak orang saat ini. Bahwa, kata Dodi, sejatinya Solok itu bukan hanya terkenal dengan keindahannya saja, tetapi keamanan dan kedamaian, adalah ciri khasnya.

 

“Saya teringat dengan kalimat tagline: Solok Nan Indah, Aman dan Damai. Jadi, di Solok ini kita tidak hanya mengedepankan keindahan pariwisata dan alamnya saja toh, tetapi sosial masyarakatnya sangat terjaga keamanan dan kedamaiannya. Hiruk-pikuk politik harus segera kita minimalisir, agar masyarakat Solok kembali menikmati kondusifitas politik yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Kabupaten Solok,” ungkap Dodi Hendra, Senin (20/05/2024).

 

“Jadi, kalau sekarang ada yang bertanya kepada saya, bagaimana pandangan saya kepada Bapak Epyardi Asda, Bupati Solok, maka satu kalimat dari saya; beliau adalah orang tua kita. Karena, saya sangat banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran hebat dari beliau,” imbuh Dodi Hendra.

 

“Beliau itu pada dasarnya bukan keras, tetapi tegas. Untuk apa beliau tegas, ya untuk memastikan semua terkendali dengan baik. Apalagi yang beliau cari, menjadi Anggota DPR RI sudah dan finansialnya kuat, maka menjadi bupati adalah bentuk dan cara dirinya untuk merealisasikan seni kepemimpinannya. Maka, jangan lagi ada salah faham tentang beliau,” bebernya.

 

Dodi juga menjelaskan, dimana sengkarut politik yang dipanas-panaskan oleh para pihak akhir-akhir ini, tidak lain itu berbasis pada kepentingan mereka masing-masing. Ia mengharapkan, jangan lagi mengorbankan rakyat, hanya demi kepentingan kekuasaan.

 

“Sudah lah, sudahi saja semua itu. Jangan lagi rakyat dijadikan objek politik dan digiring kemana-mana, hanya demi kepentingan sesaat (kekuasaan.red). Menurut saya, kekuasaan itu hanya akses untuk mencapai tujuan, bukan malah membalikkannya menjadi tujuan. Kalau gila juga dengan kekuasaan, itu orang pasti akan buta diberikan nasehat, ingin bersiteru terus, jadi ngak ada damai-damai dan amannya ini negeri, kalau itu terus yang dilakukan. Ayo kita wujudkan Solok yang indah ini dengan aman dan damai,” bebernya.

 

“Hari ini Dodi Hendra telah memutuskan mengantarkan orang tua kita (Epyardi Asda) kita ke Sumbar (mendaftarkan Epyardi maju Calon Gubernur Sumbar, belum lama ini). Nothing is more difficult, and therefore more precious, than to be able to decide (Indonesi: Tidak ada yang lebih sulit dan lebih berharga, daripada mampu memutuskan). Bukan dodi hendra takut dan melihat yang berlalu, tapi demi Sumatra Barat yang lebih baik,” ujarnya.

 

“Ingat kata-kata Samuel Taylor; In politics, what begins in fear usually ends in failure (Indonesia: Dalam politik, apa yang dimulai dengan ketakutan biasanya berakhir dengan kegagalan. Jadi DH (Dodi Hendra) bersama Otewe (Tagline: Epyardi Asda Otewe Sumbar.red) bukan karena ketakutan, Tapi memikirkan Sumatra Barat dan dan Solok,” pungkas Dodi Hendra, yang merupakan Kesatria/ Kader Terbaik Hambalang 2022, Peraih Lencana Juang tersebut. (Rico AU Dato Panglima)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial