William Nursal Devarco, dengan latar Panwascam. (Foto: Berbagai sumber)

Kota Arang – Persada Post | William Nursal Devarco, selaku Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PROJAMIN (Profesional Jaringan Mitra Negara) Provinsi Sumbar mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi, bahwa Junaidi Hartoni, selaku Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kota Sawahlunto ketahuan melakukan pertemuan dengan peserta seleksi Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) pada Tanggal 15 Mei 2024 kemarin, di Caffe Harto, sekira Pukul 20.00 WIB.

 

“Sementara pada saat pertemuan, adalah tahapan seleksi Panwascam di Kota Sawahlunto. Apapun yang dibahas mereka, karena ini dalam proses tahapan seleksi Panwascam, sangat melanggar kode etik dan Integritas,” ungkap William Nursal Devarco, Rabu (22/5/2024) kepada Persada Post.

 

“Yang mana tidak dibenarkan untuk melakukan pertemuan antara panitia dan peserta. Karena itu bisa mencoreng integritas dari lembaga Bawaslu. Nama Ketua Bawaslu Kota Sawahlunto Junaidi Hartoni. Nama peserta yang ikut dalam pertemuan adalah Yudi Hernaldi dan M. Ridho Gunawansah, untuk calon Panwascam Lembah Segar, dan Abdi Edmi Putra untuk Panwascam Barangin,” bebernya.

 

“DPW Projamin Sumbar kritik jika kejadian itu benar,” pungkas William Nursal Devarco.

 

Dilain sisi, Persada Post kemudian mengkonfirmasi Junaidi Hartoni. Ia mengatakan, kalau pertemuan benar dan itu hanya kebetulan, disaat dirinya sedang makan malam.

 

“Saya ditempat umum Pak, di warung, pertemuan itu secara terbuka. Pembicaraan ada sedikit membicara tentang itu (tentang seleksi), tapi penentuan lulusnya tergantung putusan pimpinan pleno, pak. Dan, berdasarkan nilai, prosesnya bersih kok pak, berdasarkan nilai tertinggi CAT, essei, satu lagi itu wawancara pak,” ujar Junaidi Hartoni, pada hari yang sama.

 

“Pertemuannya ada rekaman, kalau melanggar kode etik dan pertemuan ditempat umum. Proses seleksi ini terbuka untuk umum pak, itu yang saya sampaikan. Peserta itu kan lolos wawancara semua itu pak, kan penilaiannya ada ditingkat pleno, proses penilaiannya secara terbuka,” tukuknya.

 

“Di pleno kan ada tiga komisioner itu pak, masing-masing komisioner punya satu hak suara, kolektif kolegial, saya punya satu suara. Ngak ada kisi-kisi yang diberikan kepada mereka,” ungkapnya.

 

“Kalau itu saya dikatakan melanggar, saya siap, silahkan dilaporkan pak. Saya siap nanti diklarifikasi Pak. Saya tidak ikut diorganisasi apapun. Dan, yang saya temui itu bukan dari organisasi apapun. Ndak ada hubungan apapun dengan saya. Cuma murni peserta yang ketemu diwarung. Kalau saya melanggar kode etik, saya siap,” pungkas Junaidi Hartoni. (Rico AU Dato Panglima)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial