Padang – Persada Post | Di Kota Padang, nama Davip Maldian,S.Sos, sudah tidak asing lagi; ia adalah seorang aktivis, politisi dan sosok yang sangat peduli dengan dunia pendidikan.
Ia rela berhenti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah – satu perguruan negeri di Kota Padang. Tujuannya hanya satu; menjadikan sekolah tinggi/ perguruan tinggi yang didirikan oleh ayahnya bersama rekan – rekan agar lebih baik lagi, dari masa ke masa.
Beberapa lembaga pendidikan, yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YPKM Indonesia), diantaranya; Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Padang, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Padang, Akademi Perpajakan (AKAP) Sumedang dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Painan, adalah lembaga yang wajib ia perjuangkan, sesuai dengan cita – cita dan pesan dari para terdahulu pendiri YPKM Indonesia, termasuk ayah kandungnya tersebut.
Saat ini, Davip Maldian menjabat selaku Ketua Pembina YPKM Indonesia. Semua lembaga pendidikan itu, sedang ia benahi dan tata dengan baik serta memikirkan bagaimana kemajuannya dan terhindar dari para mafia pendidikan, yang hanya ingin menguntungkan dirinya sendiri.
“Ini bukan sekadar cita – cita biasa; tapi di YPKM Indonesia adalah perjuangan melawan ketidakadilan. Sebab, saat ini ada pihak yang coba – coba merusak, berniat jahat dan berbuat zolim kepada kami (YPKM Indonesia),” ujar Davip Maldian, kepada Redaksi Persada Post, Rabu (5/10/2022) memulai kisahnya berjuang untuk YPKM Indonesia.
“Mereka akan menerima ganjaran dari perbuatan mereka itu. Dan, perjuangan membesarkan serta membuat YPKM Indonesia dengan lembaga – lembaga pendidikan untuk lebih baik, tidak akan goyah dan mundur setapak pun,” tegasnya. (Rico Adi Utama)
Bersambung: Part 2