Benny Dwifa Yuswir dan ilustrasi pria misterius. (Foto: Diolah dari berbagai sumber)

Head to Head, menjadi diskusi hangat antara penulis dengan salah seorang perantau sukses asal Kabupaten Sijunjung, beberapa hari belakangan ini. Awalnya, ia menyinggung soal perkembangan dan kemajuan kampung halamannya itu (Sijunjung), namun akhirnya terbentur ketika menyoal kebijakan, yang akhirnya tetap bermuara pada sistem kepemimpinan yang pastinya dipengaruhi oleh kekuatan politik.

 

Ia mengakui, bahwa politik-lah jalur yang harus ditempuh, jika mengharapkan perubahan disebuah daerah. Maka, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) harus dimenangkan terlebih dahulu. Sehingga, ketika menjabat bupati, baru dirinya bisa melakukan tindakan sesuai harapannya itu.

 

Saat ini, Benny Dwifa Yuswir masih memimpin; Bupati Sijunjung. Lawan bicara penulis ini, sulit untuk menumpangkan harapannya tersebut; dalam bentuk program pembangunan, dan lain-lain.

 

Lalu, terbesit dihatinya, bahwa ternyata ia harus terjun langsung maju Pilkada Sijunjung. Karena, ketika ia sudah memimpin, apa yang ia harapkan tersebut bukan lagi menjadi sekadar wacana dan diskusi semata, tetapi konkrit dan utuh menjadi tindakan yang akan bisa ia laksanakan dengan maksimal.

 

“Ya, saya kalau maju nyalon Bupati Sijunjung, harus head to head. Kalau tidak, jangan harapkan bisa mengalahkan Benny,” ungkap lawan bicara penulis.

 

Usai diskusi penulis kemudian membuat simbol akronim/ singkatan dengan sebutanl; RMA. Iapun terperanjat dan tampak mengesankan simbol tersebut cukup meyakinkan dirinya kelak maju di Pilkada Sijunjung.

 

Hingga saat ini, simbol RMA ini tetap disembunyikan. Apabila sudah waktunya, RMA ini akan dimunculkan dan digadang-gadangkan serta dapat diprediksi dapat mengalahkan kekuatan politik Benny Dwifa Yuswir di Kabupaten Sijunjung.

 

Prediksi itu disinyalir, karena RMA memiliki kekuatan finansial dan mental pertarungan yang kokoh. Karena, selama ini Benny, yang notabenenya adalah anak Bupati periode sebelumnya (Yuswir Arifin), sulit untuk dikalahkan oleh lawan-lawan politiknya, apalagi jika terjadi pasangan calon yang lebih dari dua. (*)

 

*). Oleh: Rico AU Dato’ Panglima

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial