MENYOAL sosok seorang pemimpin daerah/ kepala daerah, tentu akan dilumuri dengan berbagai ekpektasi dan faktanya sudah menjadi ‘makanan’ rutin bagi masyarakat di Indonesia. Tidak hayal, munculnya rasa kecewa karena ketidakpuasan, rasa marah karena dianggap zalim, dan banyak lagi persepsi negatif lainnya terhadap seorang pemimpin.
Namun, tidak sedikit pula, kepala daerah yang diidolakan dan malah terdapat fans club yang mati – matian membela, jika sosok idolanya itu dihujat. Salah seorang kepala daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), patut kita sorot, yakni Deri Asta,SH (Walikota Sawahlunto). Ia merupakan sosok yang bisa dikatakan sedikit berbeda dari beberapa kepala daerah lainnya di Sumatera Barat.
Sebab, ia memiliki khas. Dan, ke-khas-an dirinya itu, tumbuh berkembang secara alami. Sehingga, sulit meniru seorang Deri Asta, seperti dapat meniru sosok yang lainnya. Diantara ciri khas Deri Asta, dapat digambarkan penulis pada tiga hal berikut, yaitu Pertama; Tenang. Ketenangan seorang Deri Asta bisa dikatakan sangat mapan sebagai seorang pemimpin.
Ia tidak mau tergesa – gesa dalam bertindak, walaupun apa yang disarankan kepadanya itu sudah tidak bisa pula diragukan lagi alasan dan referensinya. Ia bukan takut dengan hadangan dan kajian dari resiko sebuah tindakan, tapi ia memiliki insting; kapan tindakan yang benar itu, tepat untuk dilakukan. Maka, sepanjang karier usahanya (pertambangan batu bara) dan termasuk karier politik, walaupun mendapatkan beberapa masalah, ia tidak pernah terbentur, apalagi gagal total.
Lalu, Kedua; Tajam. Ketajaman pisau analisis Deri Asta dalam berpolitik dan berwira – usaha, membuat ia terselamatkan dari berbagai ancaman dan tepat sasaran. Jarang sekali, sepanjang yang penulis ketahui, Deri Asta membuat tindakan yang sembrono dan tidak tepat sasaran.
Ketajaman tindakan seorang Deri Asta itu, tidak terlepas dari ketenangan dirinya sendiri. Dua sifat dan sikap ini, bagaikan Romeo dan Juliet, tidak bisa terlepas dan jika terlepas, maka keduanya tidak bisa hidup. Deri Asta, memiliki keduanya (ketenangan dan ketajaman) dan iapun mampu menyelaraskannya hingga saat ini.
Kemudian, Ketiga; Visioner. Sikap yang satu ini, umum dan wajib dimiliki oleh seorang pemimpin, apalagi kepala daerah. Jika seorang pemimpin tidak memiliki visi, maka ia akan menjalankan misi serampangan, dengan resiko dan target yang tidak jelas.
Karena Deri Asta faham dan tahu kapan ia harus bertindak dengan tepat dan tajam dalam memutuskan, maka terkesan visi yang ia canangkan seolah lamban.
Namun sebenarnya tidak. Jika saja, tim sekeliling Deri Asta memahami arti penting sebuah keputusan dan konsekuensi, maka irama Deri Asta akan mampu diikuti dengan apik oleh tim-nya tersebut; personalia akan memberikan dukungan untuk menjalankan misi, demi tercapainya visi.
Deri Asta hanya butuh seorang wakil yang energik, mau dan mampu bertindak, ketika perintah itu sudah dinyatakan; action. Dan, seperti biasa penulis ikuti, Deri Asta sangat senang kepada orang yang kaya dengan ide, tetapi ide tersebut dapat dijalankan dengan akal sehat, tanpa embel – embel, apalagi kepentingan individual belaka. (*)
Klik: Sawahlunto Memilih: Siapakah Walikota Sawahlunto 2024 – 2029 Pilihan Anda? Klik Polling
*). Penulis: Rico Adi Utama Dato’ Panglima