Jakarta – Persada Post | Pada sebuah momen, Persada Post beberapa bulan yang lalu (masih Tahun 2022) sempat mendatangi Kolonel Inf Adrian Ade, S.Sos, M.A.P, ke kediamannya di Jakarta. Pada waktu itu, pertanyaan penting kepada sosok tentara asal Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat tersebut, adalah tentang tujuannya maju Bupati Padang Pariaman pada Tahun 2020 lalu.
“Saya ingin mengabdi di Padang Pariaman. Memimpin Padang Pariaman kearah yang lebih baik. In Syaa Allah lebih baik hendaknya daripada sejarah dimasa Almarhum Kolonel Anas Malik yang cukup fenomenal. Kita hanya perlu merubah pola pikir masyarakat Padang Pariaman, yang pastinya salah satu program unggulan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Padang Pariaman adalah memastikan SDM (Sumber Daya Manusia) Padang Pariaman, menjadi SDM yang unggul,” ungkap Adrian Adek, kepada Persada Post, waktu itu.
“Saya sadar, jika ikut Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), harus mengorbankan segalanya; karir, uang, pikiran dan tenaga, termasuk keluarga. Tapi, ini soal pengabdian, soal panggilan jiwa. Saya bukan orang yang penggila jabatan. Kalaulah saya bertahan di karier TNI saya, bukan tidak mungkin pangkat Jenderal saya raih. Tapi ini soal kepuasan bathin dari panggilan jiwa tadi, sehingga saya siap mengorban segalanya,” imbuh Adrian Adek.
“Namun, fakta berkata lain. Saya akhirnya tidak bisa maju di 2020 itu. Karena adanya beberapa hal yang sulit saya ungkapkan sebenarnya. Intinya, politik praktis di partai politik, membuat saya terenyuh dan harus benar – benar siap menghadapi berbagai macam dinamika seiring berjalannya waktu. Sehingga, niat tersebut saya urungkan pada tahun itu,” bebernya.
“Tapi, ketika ada orang yang juga bertanya; apakah saya masih ingin maju jadi bupati, saya terkadang menjawab; ya. Hanya saja, karena saya sudah punya pengalaman yang faktual, saya harus benar – benar siap, termasuk kesiapan tim yang akan mendampingi saya ikut dalam kontestasi politik itu. Karena, seperti yang saya sampaikan tadi, jika saya maju Pilkada, banyak yang akan saya korbankan dan itu menurut saya bukan pengorbanan yang sedikit, jadi jangan sampai sia-sia,” tegasnya.
Lebih lanjut Adrian Adek menjelaskan, bahwa dirinya ingin Padang Pariaman yang lebih baik, namun langsung lebih baik yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Bukan lebih baik, yang hanya sekadar mempercantik infrastrukutur dan seremonial birokrasi pemerintahan saja.
“Kalau masyarakat sudah sejahtera, apapun program pemerintah, tidak akan ditentang. Coba, kalau masyarakat masih dalam keadaan lapar dan ekonomi morat marit, program apa yang akan bisa dengan senang hati mereka dukung. Jadi, kalau kita ingin daerah maju, maka sejahterakan dulu rakyatnya, baru bicara program ini itu dan lain sebagainya,” pungkas Adrian Adek. (Rico AU Dato Panglima)