Jakarta – Persada Post | Begitu santun dan teduhnya, sikap seorang Dodi Hendra (Ketua DPRD Kabupaten Solok), ketika ditanya terkait Epyardi Asda (Bupati Kabupaten Solok), yang selama ini dianggap sering bersiteru dengan dirinya. Ia dengan spontan mengucapkan terimakasih kepada Epyardi Asda, karena sudah memposisikan diri bakal maju Gubernur Sumbar, pada Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2024 ini.
“Ya, saya berterimakasih dengan Pak Epyardi Asda, karena sudah mau hijrah ke tingkat provinsi, bakal calon Gubernur Sumbar. Dan, banyak pengajaran serta pelajaran yang saya peroleh dari beliau. Karena memang, sejak saya menjabat (Ketua DPRD Solok.red), banyak kisah sedih dan pilu yang terjadi terhadap diri saya, yang terkesan memang dirancang untuk membunuh karakter saya secara masif dan struktural,” ungkap Dodi Hendra kepada Persada Post, dengan suara harunya, Minggu (07/04/2024) di Jakarta.
“Saya akui; saya memang melakukan perlawanan tiga tahun terakhir ini, intinya itu hanya pembelaan diri. Kalau saya hanya diam saja, itu berarti saya mengakui tudingan, fitnah dan semua pandangan miring terhadap diri saya. Jadi, lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan,” ulasnya.
Sementara itu, selain hantaman politik yang datang dari rezim berkuasa, Dodi Hendra juga mengakui mendapatkan ‘terjangan’ dari internal partainya sendiri di Kabupaten Solok. Tetapi uniknya, khusus kepada partainya, Dodi Hendra tidak melakukan perlawanan sama sekali, mengingat loyalitas ‘garis lurus’nya kepada Andre Rosiade (Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi) dan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
“Luar biasa sekali, selain dari external (eksekutif/ Epyardi Asda), dari internal partai juga ikut-ikutan menghantam saya. Disaat mosi tidak percaya yang coba-coba diarahkan kepada saya, disaat itulah Pak Andre Rosiade menyelamatkan saya. Maka, wajar sekali disaat Pemilu (Pemilihan Umum) kemarin, saya masih dihajar habis-habisan. Tapi saya masih memperoleh suara terbanyak di Dapil (Daerah Pemilihan) saya, khususnya diseluruh Caleg (Calon Legislatif) Partai Gerindra,” imbuhnya.
“Oleh sebab itu, sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Epyardi. Karena, jika beliau masih di Solok, masyarakat akan selalu gelisah dan sulit rasanya memperoleh kedamaian dan kenyamanan politik,” tegas.
“Untuk diketahui, saya sebenarnya tidak ada masalah dengan beliau (Epyardi Asda), tapi saya yakin ada oknum yang menskenario saya harus bermasalah dengan Bupati Solok. Itulah politik; unik, sadis dan terkadang tidak masuk akal. Selamat otw Pak Epyardi ke BA 1 Sumbar, semoga lancar-lancar saja” ujarnya.
“Ada pula salah seorang sahabat saya, senior Karate di Lemkari Sumbar, berujar; katanya saya seperti pepatah; Maco Gadang Diombak, Gapuak Indak Baranang Pandai. Artinya, jujur saja selama menjabat Ketua DPRD Solok ini, saya tidak dapat apa-apa. Tapi, itulah makna saya mewakafkan diri untuk rakyat, biarlah habis badan ini, yang penting rakyat tersenyum jua,” bebernya.
“Maka, dengan ini saya menyatakan fix akan terus berjuang demi rakyat dan maju bupati. Apalagi, kawan-kawan saya sudah banyak yang memberikan dukungannya untuk itu,” pungkasnya. (Red PP-01)