Busrizal Dt. Rajo Mangkuto Barih Dt. Nan Basa (baju putih) bersama Yanuar Dt. Itam Urang Tuo Adek Suku Nan Balimo. (Foto: Litbang Persada Post)

Kota Solok – Persada Post | Kedudukan seorang Datuak (disingkat; Dt) di Minang, sejatinya memiliki peranan dan fungsi yang begitu penting. Tidak saja terhadap Nagari, dimana seorang Datuak tersebut tinggal, terlebih lagi bagi anak kemenakan sebuah kaum dimana kelangsungan Sako/gelar adat, Sangsako/fungsi atau kedudukan, dan Pusako kaum dikemudian hari, merupakan tanggung jawab yang diAmanahkan kepada seorang Datuak.

 

Karena begitu pentingnya fungsi dan peranan seorang Datuak, tidak jarang terjadi perampasan Sako yang akan berdampak terhadap Pusako/ harta pusaka tinggi, yang dimiliki secara turun temurun dalam sebuah kaum.

 

Dari penelusuran Persada Post, seperti yang dialami oleh Busrizal Dt. Rajo Mangkuto di Kota Solok. Bahwa, secara adat Busrizal Dt. Rajo Mangkuto merupakan pewaris sah Sako Kaum Dt. Nan Basa Dubalang Adat di Suku Nan BaLimo Lubuak Sikarah Nagari SoLok.

 

Lalu, berdasarkan Ranji Kaum Dt. Nan Basa tertanggal 23 Januari 1984 yang dibuat oleh Rabaini/Rabai Dt. Nan Basa dan dibenarkan oleh Ninik Mamak IV Jinih Suku Nan Balimo, diantaranya; Mirwan Dt. Rajo Kubuang sebagai Penghulu Suku Adat, Syofyan Dt. Rajo Kuaso sebagai Malin Adat, Muntahar Dt. Putih sebagai Manti Adat, Rabai Dt. Nan Basa sebagai DubaLang Adat serta M.J. Dt. Sangkuno Dirajo sebagai Pamuncak Adat, serta ikut ditanda tangani oleh Nurmadias Abbas BA Dt. Bandaro Sati selaku Ketua LKAAM.

 

Maka, jelas tertera pada Ranji tersebut, Busrizal merupakan anak dari Tini, sedangkan Tini merupakan saudara sepupu dari Rabai Dt. Nan Basa dan Nasir Dt. Nan Basa. Sehingga tidak terbantahkan, bahwa Busrizal merupakan kemenakan bertali darah dengan Rabai Dt. Nan Basa dan Nasir Dt. Nan Basa.

 

Oleh sebab itu, Busrizal telah sah dan ber- hak memangku jabatan DubaLang Adat dalam Suku Nan Balimo. Sebagaimana pituah, pepatahnya; Maratok Ateh Maik, Barago Ateh Rupo, Mangaji Ateh Surek. Jadi, semua unsur-unsur menurut sepanjang adat, terpenuhi oleh Busrizal Dt. Rajo Mangkuto.

 

Dan, terhitung semenjak diterbitkan nya Putusan Adat oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Sikarah Nagari SoLok, dengan nomor perkara : 22/KAN.LS.SLK-2013 Tanggal : 29 Mei 2013, KAN Lubuk Sikarah memutuskan dan menetapkan bahwa Busrizal Dt. Rajo Mangkuto, Suku Balaimansiang Nan Balimo adalah waris sah dari Rabai Dt. Nan Basa dan Nasir Dt. Nan Basa. Karena, sasako sapusako, sapandan sapakuburan menurut sepanjang adat yang berlaku di Nagari Solok.

 

Demikian hasil keputusan KAN Lubuk Sikarah Nagari Solok, yang ditetapkan dalam Rapat Bidang Penyelesaian Sako jo Pusako dan Pengurus Harian KAN Lubuk Sikarah Nagari Solok, oleh Syafruddin Dt. Kuruh selaku Ketua, R. Dt. Sama Basalai selaku Sekretaris, beranggotakan A. Dt. RJ. Indo Bumi Pamuncak Sutan, Yurmantias Dt. Bungsu, Firman Dt. Cayo Bumi, Syofyan Dt. Tandan Sati, Nasril In Dt. Malintang Sutan serta Ir. Reinier Dt. Intan Batuah.

 

Keputusan tersebut disah-kan dan ditandatangani oleh Yanuardi Dt. Tanali selaku Ketua KAN Lubuk Sikarah Nagari Solok dan H. Deswippetra Dt. Manjinjiang Alam, SE, Msi selaku Sekretaris.

 

“Sebuah keputusan yang diambil setelah melalui proses panjang dengan sangat teliti, serta dihadirkan para saksi yang berkompeten, tentu hasilnya/keputusannya yang dilahirkan bukanlah sebuah keputusan asal-asalan atau abal-abal atau keputusan kaleng-kaleng. Sehingga, dengan sangat mudah keputusan tersebut dengan begitu mudah diabaikan, dipermainkan atau tidak dihormati oleh mereka yang mengaku orang beradat di Bumi Lubuak Sikarah,” ungkap Busrizal Dt. Rajo Mangkuto, kepada Persada Post, belum lama ini.

 

“Seharusnya sebuah keputusan yang dilahirkan oleh para Pemangku Adat di Lubuak Sikarah Nagari Solok yang tergabung didalam KAN Lubuak Sikarah, harus dihormati dan dijalankan. Sebab dengan tidak dipatuhinya sebuah keputusan yang dilahirkan, sama artinya dengan tidak menghormati Gelar Gadang Bakabasaran yang disandang oleh para Datuak Pemangku Adat, yang telah melahirkan sebuah keputusan resmi melalui KAN,” imbuhnya.

 

“Sejak dilahirkan-nya Keputusan KAN Lubuak Sikarah, hak-hak saya sama sekali tidak diberikan. Bahkan, saya menduga ada beberapa oknum yang telah sejak lama melakukan konspirasi jahat dalam merampas Pusako Tinggi kaum saya ini,” tegasnya.

 

Sementara itu, Ketua KAN Lubuak Sikarah Nagari Solok, Ediwarman Imam Maharajo Malin Batuah Dt. Rajo Alam saat dikonfirmasi langsung oleh Persada Post ke Sekretariat KAN Lubuak Sikarah Nagari Solok di depan Masjid Lubuk Sikarah mengatakan, bahwa Busrizal mengaku memiliki surat.

 

Dilain sisi, menurut Ediwarman Imam, dimana Harsis Suhendri Dt. Nan Basa juga memiliki surat. Sebagaimana isi dari surat dengan Nomor 10/KAN-LS/SLK/2021 disana disebutkan dengan tegas, bahwa pada tanggal 26 Mei 2020 di Tanah Tasirah telah dilekatkan gelar Dt. Nan Basa kepada Harsis Suhendri.

 

Yang mana pada saat prosesi pelekatan gelar tersebut dihadiri langsung oleh Ketua LKAAM Kota Solok, Ketua KAN Lubuk Sikarah serta Datuak Nan Sambilan Panghulu Duo Baleh dalam Nagari Solok.

 

Anehnya, dari pengakuan Ediwarman Imam tersebut, terkesan melegalkan Harsis Suhendri sebagai waris sah dari Rabai Dt. Nan Basa dan Nasir Dt. Nan Basa. Sehingga, kesimpangsiuran pun tidak terhindari dan terkesan begitu masifnya pembangkangan keputusan adat dari pihak-pihak yang tampaknya memiliki kepentingan besar dari pertikaian itu, untuk kepentingan pribadi dan sekelompok orang saj. (F. Desricko)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial