Padang Pariaman, Persada Post | Sebanyak lebih kurang 200 orang jajaran kepengurusan KNPI Padang Pariaman, yang dikomandoi oleh Havisz Al Arif, akhirnya sah dilantik oleh Ketua DPD KNPI Sumatera Barat.
Angga Azkardha selaku Ketua DPD KNPI Provinsi Sumatera Barat, resmi melantik Havisz Al Arif di gedung Politeknik Sumbar, di Tiram, Nagari Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman. Pelantikan itu juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama beserta Ketua OKK DPP KNPI Chairil Syarifuddin Siregar.
“Hari ini saya kembali pulang ke kampung halaman dengan agenda memenuhi undangan pelantikan DPD KNPI Padang Pariaman. Saya berharap, agar kepengurusan yang dilantik dapat menjadi pelopor. Dan, KNPI sebagai wadah berhimpunnya kader-kader OKP, sebagai generasi muda Padang Pariaman harus tampil membawa pemuda jadi pemenang, serta memberikan kontribusi yang nyata di tengah masyarakat,” ujar Haris Pertama, dalam sambutannya, Jumat (10/2/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Angga Azkardha juga menyampaikan harapannya kepada Pengurus DPD KNPI Padnag Pariaman, agar berkontribusi terhadap perubahan.
“Kelompok pemuda harus berkontribusi nyata dalam pembangunan, serta memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan berkontribusi terhadap perubahan. Saat ini, kita sedang menyonsong bonus demografi, dan generasi muda harus melek dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi,” ungkap Angga Azkardha.
“Kalau ada KNPI Sumbar yang lain mengaku sebagai sebagai KNPI yang sah terserah saja, biarkan mereka mengaku-ngaku, kita tidak ambil pusing dan setiap saat mengkalifikasi ke setiap orang bahwa kita yang sah, pasti capek. Silahkan orang yang akan menilai dan mencari tau kebenaran dengan sendirinya, karna hari ini dengan keterbukaan informasi semua bisa di cari tahu kebenarannya dan cek sejarahnya dan cari tau data KNPI di seluruh Indonesia paling banyak dengan siapa, yang paling penting bagaimana Kepemudaan ikut andil dalam membangun daerah,” beber Angga Azkardha.
Sementara itu, Hafizh juga menjelaskan, bahwa KNPI yang Ia pimpin di Padang Pariaman adalah dibawah komando Haris Pertama.
“Ini adalah garis KNPI yang berdiri sejak tahun 1973. Jadi kalau kemudian ada sekelompok orang yang mengatasnamakan KNPI dan mengaku yang paling benar serta mengklaim sah dan legal, ya silahkan saja.” kata Hafizh.
Ia pun menyebut, saat ini ada versi KNPI yang ‘berjualan’ SK Kemenkumham agar mendapat pengajuan paling legal. Iapun melanjutkan, mantan-mantan ketua umum KNPI, mayoritas ada di KNPI Haris Pertama.
“Turunan kita jelas. Ketua umum KNPI lintas generasi ada di barisan kita, mulai dari Akbar Tanjung, Adhyaksa Dault, Idrus Marham, Ahmad Dolli Kurnia. Hanya Rifai Darus yang tidak, kenapa? Karena dia pembelah KNPI,” sebut Hafizh.
Hafizh menceritakan, ihwal terpecahnya KNPI di Kongres XV Bogor pada 2018 silam, yang diikuti oleh dua calon ketua umum yakni Haris Pertama dan Noer Fajriensyah.
“Haris Pertama memenangkan pertarungan itu. Lalu, Rifai Darus gelar kongres lanjutan agar Noer Fajiransyah terpilih secara aklamasi. Jadi sekarang ini, mereka berlomba-lomba mengklaim dan menyamarkan sejarah, dengan SK Kemenkumham dan HAKI,” ungkap Hafizh.
“Mayoritas OKP-OKP berhimpun di KNPI Haris Pertama. OKP-OKP ini diisi orang yang telah khatam berorganisasi. Kalau memang mereka klaim KNPI yang paling benar, kenapa mayoritas OKP berada di Haris Pertama. Kebenaran di organisasi dan politik tidak berlaku absolut,” tegas Hafizh.
“Kami memberikan kedaulatan penuh kepada OKP maupun masyarakat Padang Pariaman untuk menilai kebenaran itu sendiri. Bukan kami yang menyodorkan kebenaran baik ke pemerintah maupun masyarakat. Silahkan memilih, kami tidak paksakan kebenaran, dan jangan paksakan kebenaran yang kami yakini,” pungkas Hafizh. (Sesmi Permatasari)