Sijunjung – Persada Post | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sijunjung menggelar kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih dengan Kelompok Masyarakat untuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 di UDKP Kecamatan Sijunjung, (14/08/2024) kemarin. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Juni Wandri selaku Komisioner KPU Kabupaten Sijunjung terseut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Selain Juni Wandri , sosialiasi itu juga dihadiri oleh Staff KPU Kabupaten Sijunjung lainnya, PPK Kecamatan Sijunjung, Camat Kecamatan Sijunjung, serta pelbagai unsur masyarakat dari kelompok tani, serta kelompok masyarakat lainnya.
Kata Juni Wandri, bahwa kegiatan ini dimotori oleh Divisi Sosdiklih Parmas KPU Kabupaten Sijunjung, untuk memberikan informasi kepada masyarakat, yang berkaitan dengan pemilihan serentak pada Bulan November nanti.
Lebih lanjut ia juga menambahkan, rendahnya partisipasi pemilih pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Anggota DPD RI Se-Sumatera Barat yang rendah, merupakan pukulan telak dalam penyelenggara pemilihan di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Sijunjung.
Untuk diketahui, narasumber dalam kegiatan ini merupakan seorang akademisi dan pengamat kepemiluan, yaitu Khairul Anwar. Ia memaparkan bagaimana kemudian trend pemilu dari tahun ke tahun dan implikasinya terhadap proses demokrasi di Indonesia.
“Perlu adanya budaya yang diubah oleh masyarakat terkait kebiasaan-kebiasaan oleh akar rumput. Ini demi masa depan demokrasi kita,” kata Khairul Anwar.
Sementara itu, Anggota PPK Kecamatan Sijunjung, Wira Dika Orizha Piliang menjelaskan, peristiwa demokrasi akan selalu tercatat dalam sejarah, kualitas demokrasi mesti mengarah kepada tren positif dengan masyarakat yang partisipatif.
Kata Wira, salah satu wadah partisipasi masyarakat telah difasilitasi oleh negara melalui proses pemilihan yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 nantinya.
Pada akhirnya, pemilihan kepala daerah merupakan proses sirkulasi elit daerah, yang kemudian dilimpahkan langsung kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya. Agar kemudian iklim demokrasi dapat membaik, mari berbenah, dan jadilah pemilih cerdas dalam Pilkada yang bermartabat. (Rel/ Reza Perkasa)