Sijunjung – Persada Post | Dari investigasi intensif yang dilakukan oleh Redaksi Persada Post, dugaan kasus pemalsuan Tandatangan (TTD) DR. Zefnihan (saat menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, saat ini menjabat PJ Walikota Sawahlunto), yang dilaporkan oleh Miswita (saat menjabat Kepala Bagian Hukum Pemerintahan Daerah Kabupaten Sijunjung, saat ini menjabat Sekretaris DPRD Kabupaten Sijunjung), mengungkap beberapa fakta yang cukup mengejutkan.
Persada Post melakukan wawancara khusus bersama Plt. Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Taufik, yang diwakili oleh Kanit I (Tipikor) Reskrim Polres Sijunjung, Selasa (5/12/2023) kemarin, terkait kasus tersebut. Pihaknya mengakui, terus memproses kasus tersebut dengan melakukan Lidik (Penyelidikan) yang intensif.
Dalam keterangannya, pihak Reskrim Polres Sijunjung memeriksa beberapa nama yang sudah muncul dari dugaan pemalsuan TTD Zefnihan, yang digunakan untuk rekomendasi mengurus Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) di Nagari Tanjung Keling, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.
Selain pelapor dan korban dugaan pemalsuan TTD, Reskrim Polres Sijunjung juga sudah memeriksa ‘SDMP’ dan ‘HP’ (Disinyalir oknum Jaksa di Riau).
Namun, dari wawancara tersebut, diduga pula ‘HP’ tidak sendiri, masih ada dua nama lagi yang disinyalir ikut mengurus SIPUHH dan terlibat dengan dugaan pemalsuan tersebut.
Reskrim Polres Sijunjung mengakui, bahwa hingga saat ini pihaknya mendapatkan kendala; bahwa tindakan persuasif meminta kehadiran SDMP, tidak terpenuhi.
“Ya, kita memang akan mempertemukan (HP) dan (SDMP). Tetapi, entah kenapa SDMP tidak mau datang hingga saat ini. Kan ini untuk menyatukan dua persepsi, karena keduanya bersukukuh dengan alasan masing-masing. Jika bertemu keduanya, kita akan dapat menetapkan posisi kasusnya,” ungkap pihak Reskrim Polres Sijunjung.
Lebih lanjut, pihak Reskrim Polres Sijunjung tidak bisa menampik, bahwa jika kasus ini berlanjut, beberapa oknum berpotensi menjadi tersangka. Hingga saat ini, Persada Post masih terus melakukan penelusuran lebih mendalam terkait kasus tersebut. (Delta Team)