H. Tosriadi Jamal, SH, MM, dengan latar Tabuik Piaman. (Foto: Olahan)

Padangpariaman – Persada Post | Kalau kekayaan, usahanya sudah lebih dari cukup. Kalau nama besar (citra), ia seorang prajurit yang tidak perlu dielu-elukan, jangankan jiwa – raga pun ia korbankan untuk Bangsa dan Negara Indonesia. Itulah hasil penelusuran Persada Post terkait sosok H. Tosriadi Jamal, SH, MM, seorang perwira polisi yang rela pensiun dan terjun ke dunia politik, dengan tujuan yang tidak semua orang ketahui.

Baca: Tahukah Anda, Siapa Sebenarnya Tosriadi Jamal? Calon Wakil dari Sumbar 2

“Benar, saya tidak mengejar jabatan dan kekayaan, maju DPR RI ini. Untuk apa itu. Ngapain saya jadi anggota DPR RI hanya untuk cari kekayaan, citra dan kekuasaan. Ingat, seorang Anggota DPR RI itu adalah wakil suara rakyat, wakil aspirasi rakyat, pembuka jalan keluar dari penderitaan, harapan rakyat kecil untuk kemajuan pembangunan dan banyak lagi tujuan perjuangan yang harus ditunaikan. Itu hakikatnya,” papar Tosriadi Jamal, yang dikabarkan ikut Pileg (Pemilihan Legislatif) 2024 mendatang untuk DPR RI dari Dapil (Daerah Pemilihan) Sumbar 2 dari Partai PPP, Senin (13/11/2023).

 

Lebih lanjut Tosriadi menjelaskan, bahwa dirinya meyakini berbuat untuk orang banyak, akan memiliki nilai ibadah. Karena, berbuat baik dan menyenangkan orang lain, tentunya selain otomatis diganjar pahala, akan mendapatkan pula do’a-do’a dari mereka yang merasa terbantu.

 

“Itulah mengapa saya memilih PPP (Partai Persatuan Pembangunan), yang berlogokan Ka’bah. Sebab, Ka’bah adalah kiblatnya orang Islam untuk beribadah. Itu artinya, PPP sebagai kendaraan juang saya, akan seirama dengan tujuan saya,” bebernya.

 

Tosriadi Jamal, atau yang akrab disapa Teje itu mengatakan pula, bahwa jika terpilih kelak, sarana ibadah; terutama surau dan mesjid, akan menjadi perhatiannya. Karena, ia mengetahui pula, bahwa masyarakat Minangkabau tidak akan terlepas dari filosofi; Adaiak Basandikan Syarak, Syarak Basandikan Kitabullah (ABS-SBK).

 

“Ya, saya tahu betul, kita pernah mendengungkan tagline; Babaliak ka Surau. Sebab, surau (Mushallah/ Langgar) dulunya adalah pusat berbagai kegiatan bagi orang-orang kita terdahulu. Maka tidak hayal, Minangkabau adalah pabriknya ulama, cendekiawan dan termasuk banyak yang berperan besar dalam pendirian NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini,” pungkasnya. (Red PP)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial