Aceh – Persada Post | Dikarenakan adanya konflik di Rohingnya, yang diduga terjadinya genosida terhadap kaum muslimin/mah disana, membuat mereka harus mencari tempat aman, salah satunya ke Indonesia. Pengungsi Rohingnya masuk ke Indonesia melalui pintu perairan Aceh.
Menyikapi hal itu Kapten Bakamla Wahyu Putra Gantara, ST selaku Kepala Stasiun Bakamla Aceh menemui Drs. Mahdi Efendi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Aceh, Kamis (6/10/2022), membicarakan tentang situasi keamanan perairan Aceh yang sering digunakan para pengungsi Rohingnya.
“Tugas dan fungsi Stasiun Bakamla Aceh dalam mengamankan wilayah perairan Indonesia khususnya perairan Aceh dengan menggunakan peralatan sistem peringatan dini yang kami miliki. Pemantauan dilakukan dengan pendeteksian kapal berbasis AIS yang dapat memantau aktivitas pergerakan kapal-kapal yang diduga melakukan tindakan mencurigakan dengan tidak berjalan secara terus menerus saat melintas di wilayah perairan Aceh dan wilayah perairan perbatasan,” beber Wahyu Putra Gantara.
Mendengar penjelasan tersebut, Mahdi Efendi berharap kedepannya Stasiun Bakamla Aceh dapat saling mendukung kegiatan operasi yang dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol Aceh dan lembaga pemerintah Provinsi Aceh.
Selain soal pengungsi, kedua belah pihak juga membahas mengenai maraknya peredaran narkotika yang semakin meluas di kalangan masyarakat dan penangkapan ikan secara illegal. (Rel)