Solok – Persada Post | Ninik Mamak Kaum Pasukuan Koto Raso Saniang Baka, Suryadi Asmi, SE MM Dt Rajo Nan Sati mengingatkan para mamak Kaum Suku Koto; agar tetap konsisten dalam membimbing anak kemanakanya. Sehingga anak kemanakanya itu berperilaku sehari-hari berpegang teguh sesuai norma adat dan agama.
“Para Mamak Pasukuan Koto diwajibkan membimbing kemenakan dalam bidang adat, agama, dan perilaku sehari hari. Kalau kemenakan melakukan kesalahan, maka mamak juga akan ikut merasakan malu,” ujar Suryadi Dt Rajo Nan Sati saat didaulat memberikan pengarahan pada acara Silaturahmi dan Makan Latur dalam rangka IWS Pubas 2023 di Tepian Puti Subang Bagelang (kediaman Ismael Koto- red) di Kecamatan X Koto Singkarak, Sabtu (1/7/2023).
Suryadi Asmi juga menuturkan, bahwa peran mamak lainya selain mewakili keluarga dalam urusan keluar juga memelihara dan mengembangkan harta pusako.
“Para mamak Rang Koto hendaklah tetap mengimplementasikan anak dipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan,” harap Suryadi Asmi, yang semasa mudanya sukses menjadi Direktur Utama Bank Nagari ini.
Ia menjelaskan, falsafah itu sangat menyiratkan arti yang sangat dalam. “Anak dipangku”, yakni bermakna bahwa anak kandung dari mamak itu sendiri harus dibesarkan mamak dengan mata pencaharian sendiri. Sedangkan kemenakan dibimbing berarti seorang mamak harus mampu menuntun kemenakannya dengan harta pusaka yang ada.
“Mamak memberikan arahan dan pedoman agar harta pusaka yang dimiliki memberi manfaat untuk memenuhi kebutuhan materi dan kebutuhan non materi. Mamak memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan non materi seperti pendidikan agama dan ilmu pengetahuan mengenai adat istiadat,” jelas Suryadi Asmi, yang juga Penasehat KAN Saniangbaka itu.
Suryadi Asmi Dt Rajo Nan Sati menambahkan, anak dipangku, kamanakan dibimbiang; merupakan realisasi dari duo fungsi nan diemban oleh setiap laki-laki di Minangkabau .
“Urang kampuang dipatenggangkan, ialah kawajiban sosial ditengah-tengah masyarakat. Hablunmminannas menurut hukum syaraknya, jago adat jan binaso, maksudnyo kewajiban setiap urang Minangkabau memelihara nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau,” pungkasnya. (Agusmardi)