Silokek – Persada Post | Tim UGG (UNESCO Global Geopark), Kamis (13/7/2023) kemarin, mengunjungi Geopark Silokek Ranah Minang, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Kunjungan itu adalah dalam rangka memverifikasi Geopark Silokek dan menaikkan kelasnya dari yang sudah 6 tahun menjadi warisan Indonesia, untuk bisa menjadi warisan dunia yang bernamakan UGG. Tim UGG diketuai oleh Dr. Ir. Rudi Suhendar, MSc (Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia) akan melakukan verifikasinya.
Kunjungan tim diawali dengan melihat langsung ke Silokek dan berhenti di Rest Area Geopark Silokek. Disitu Tim ini yang didampingi langsung oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan kepala OPD yang bersangkutan melihat produk produk UMKM yang dibuat oleh pelaku UMKM di Kabupaten Sijunjung; berupa Songket Unggan, yaitu batik yang motifnya dari filosofi dan cerita rakyat. Selain itu juga dipajang produk-produk souvenir beserta oleh-oleh dan juga minuman kesehatan dari jahe dan madu Lebah Galo-Galo khas Sijunjung.

Sementara itu, tim yang dipimpin oleh ketua rombongan Dewi Nofria,ST,MURD (Fungsional Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemenkomarves), juga dapat melihat tempat bagaimana pengelolaan Geopark silokek ini sebagai layak sebagai tempat wisata.
Kemudian rombongan mengunjungi Jembatan Sangkiamo, dimana dibawah jembatan tersebut terhidang hamparan bebatuan yang unik. Selanjutnya, mengunjungi lokomotif tua dan makam ahli geologi Belanda Ing. W. H. De Greeve, yang menemukan batubara di Sawahlunto.

Setelahnya, rombongan menuju Perkampungan Adat di Nagari Sijunjung disambut dengan pertunjukan Pencak Silat Harimau dan musik tradisional dari kayu. Lalu, tim makan siang dengan makan bajamba; dengan dihidangkan menu khas Sijunjung; Gulai Kelapa, Galamai, Lopek Binti dan juga Rendang Belalang.
Rudi Suhendar, saat diwawancara oleh Persada Post, tentang bagaimana cara tim memverifikasi Geopark Ranah Minang itu; agar naik kelas ke UGG mengatakan, bahwa menguraikan tentang konsep geopark yang harus memenuhi tiga unsur yang sangat berkaitan yaitu: geodiversity, biodiversity dan culture.
“Ketiga ini bisa didapat dari Geopark Sijunjung ini, dan ada yang khas dari geonya, daerah ini termasuk pada sesar semangka dan lapisan bebatuannya menjadi unik juga, dari saat bebatuannya terbentuk maka ada lembah yang menjadi aliran sungai,” ungkap Rudi Suhendar.

“Juga, dengan biodiversity-nya masih ada satwa langka seperti gajah, harimau juga beruang juga satwa endemic kelelawar kecil yang kemungkinan cuma ada disini, dan ada juga ikan purba. Dari culture-nya ini sesuatu yang tiada duanya, tempat dimana rumah adat Minang berjejer sepanjang lebih kurang 3 kilometer yang saling berdekatan sebanyak 70 buah bangunan, ini sangat menarik,” imbuhnya.
“Dan, masih ada objek objek lain yang belum dimasukkan untuk melengkapinya. Semoga, dalam waktu dekat bisa dilengkapi dan Geopark Silokek Ranah Minang ini bisa jadi salah satu dari dua yang tiap tahunnya bisa direkomendasikan kepada UGG. Nanti tim dari Unesco sendiri yang akan menilai,” beber Rudi Suhendar.

Selain Rudi Suhendar, anggota Tim UGG yang hadir dalam kunjungan itu adalah: Dr. Ir. Tukul Rameyo Adi MT (Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia), Dewi Novria, ST, MURP (Fungsional Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemenkomarves), Drs. Agus Suprihastono, MM
Ketua Tim Kerja Area I (Kemenparekraf) dan Antariksa, MM (Fungsional Kemenparekraf. Tim Verifikasi ini terjadwal dalam tiga hari kunjungan lapangan dan Jum’at 14 Juli 2023 hari ini, tim ini akan kembali ke Jakarta. (Zalmendra Faisal)