Din Syamsuddin: Gebrakan Presiden Prabowo Subianto Komitmen Keberpihakannya pada Rakyat

Nasional389 Dilihat

Jakarta – Persada Post | Gebrakan Presiden Parbowo Subianto menaikkan gaji guru dan buruh dipercaya sebagai komitmennya memberikan perhatian dan keberpihakannya pada rakyat. Langkah tersebut juga sesuai dengan pesan konstitusi yang menjadi dasar dalam kebijakan pemerintah. Hal itu disampaikan oleh Din Syamsuddin kepada media, baru-baru ini.

 

“Alhamdulillah, Presiden Prabowo Subianto melakukan gebrakan signifikan. Keputusannya tentang kenaikan gaji guru dan buruh yang diumumkannya sendiri sungguh patut disyukuri dan diapresiasi. Masalah Indonesia selama ini adalah perlakuan terhadap guru dan buruh buruk dan tidak berkeadilan,” kata Din Syamsudin.

 

“Presiden sebelumnya terkesan tidak peduli dan abai terhadap janji-janji politik sewaktu pilpres (pemilihan presiden),” imbuh Din Syamsuddin, mantan Direktur Center for Policy and Development Studies (CPDS), lembaga yang pada 1992 ikut didirikan dan disponsori oleh Kolonel (TNI) Prabowo Subianto, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (2/12/2024).

 

Lebih lanjut Ia mengatakan, walau banyak yang meragukan, secara pribadi dirinya percaya pada Prabowo yang berkomitmen akan terus melakukan gebrakan yang menyatakan  berpihak pada rakyat.

 

“Saya  pribadi meyakini, bahwa Bapak Prabowo Subianto akan melakukan gebrakan. Watak dasarnya berkomitmen pada kerakyatan. Seperti bapaknya, Sumitro Djojohadikusumo, Prabowo menganut ekonomi kerakyatan seperti pada Pasal 33 UUD 1945. Oleh karena itu, saya berkeyakinan Presiden Prabowo Subianto akan bersungguh-sungguh menerapkan janji-janjinya terutama untuk mengatasi kemiskinan, memberantas korupsi, dan mengakkan kedaulatan rakyat. Dan, sebenarnya Pak Prabowo pun punya beban politik dalam gebrakannya itu,” bebernya.

 

“Memang, tantangan internal besar yang dihadapi Presiden adalah adanya political liability (beban politik) dari sejumlah pembantu dekatnya, baik karena kapasitas, integritas, maupun keterdugaan korupsi. Selain itu, pengaruh kaum oligarki dan kaum kleptokrat akan menjadi pengganggu serius pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ulasnya.

 

Menurut Din, rakyat sebaiknya menunggu ketegasan Prabowo dalam menjalankan kebijakannya, sebagaimana dilihat diawal pemerintahannya. Maka, jika konsisten selama pemerintahannya (Prabowo Subianto.red), maka gebrakan tersebut akan tercatat sebagai prestasinya.

 

“Maka, sebagai rakyat kita menunggu gebrakan-gebrakan Presiden selanjutnya. Jika beliau tegas mengatasi masalah dan tantangan tadi maka lima tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan menoreh catatan emas dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Jika tidak, maka  kecemasan banyak pihak bahwa beliau hanyalah boneka dan pelanjut perusakan sistematis Indonesia akan menjadi kenyataan, dan akan membuktikan ucapannya sendiri beberapa tahun lalu bahwa pada 2030 Indonesia akan menjadi negara gagal (failed state),” kata Din Syamsuddin.

 

“Jika itu terjadi, para kaum kritis akan tetap menyuarakan kebenaran. Dan, saya sendiri, akan bersama gerakan kebenaran untuk perubahan itu. Sebagai sahabat lama Bapak Prabowo Subianto saya berpendirian, sahabat yang baik adalah yang tidak segan mengatakan yang baik walau pahit,” pungkas. (Indra D Himrat)


Editor: Redaksi Persada Post