Kuliner Minang 'Pical Lele' yang digagas oleh DPW PKDP DKI Jakarta. Dilombakan, akhirnya membuat para Bundo Kanduang sadar potensi masakan lele, yang dapat memberikan dampak ekonomis yang cukup menjanjikan. (Foto: RPG Networks)

Jakarta – Persada Post |  Lomba ‘Pical Lele’ yang diadakan, Minggu (31/10/2022) kemarin, oleh DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKDP (Persatuan Keluarga Daerah Piaman) DKI Jakarta, diklaim sukses oleh H. Yobana Samial, selaku Ketua DPW PKDP DKI Jakarta.

 

“Keberhasilan itu, tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, terutama peserta lomba; yakni para Bundo Kanduang PKDP yang ada di DKI Jakarta,” ujar Yobana Samial, Selasa (1/11/2022), kepada Persada Post.

Tampilan hasil lomba ‘Pical Lele’ DPW PKDP DKI Jakarta. (Foto: Dok. RPG Networks)

Hal itu diamini oleh Ketua Bundo Kanduang PKDP DKI Jakarta, Lasmiwita Soni. Menurutnya, walaupun lomba ‘Pical Lele’ ini sempat kontroversial, namun ketika lomba diadakan, banyak yang mulai menyadari, bahwa ‘Pical Lele’ berbeda dengan Pecel Lele yang dijual oleh kebanyakan orang Jawa selama ini.

 

“Dari namanya, mungkin hanya memiliki sedikit perbedaan; pical dan pecel. Tapi, intinya itu adalah dua kuliner yang berbeda, pastinya berbeda rasa. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Ketua DPW DKI Jakarta sebelumnya, bahwa lele sangat bisa menjadi komoditi bisnis kuliner bagi orang Minang dan sangat memiliki masa depan bisnis yang sangat menjanjikan. Apalagi, kenikmatan masakan Minang, sudah tidak diragukan lagi di Indonesia, termasuk dunia internasional,” ujar Lasmiwita Soni.

Ragam campuran masakan ‘Pical Lele’ makin membuat hidangannya makin nikmat. (Foto: Dok. RPG Networks)

 


Berita terkaitRumah Makan Padang di Jakarta Terancam, Yobana Samial Adakan Lomba ‘Pical Lele’: Untuk Apa?

 

“Terima kasih kepada semua pihak, yaitu; para undangan, peserta lomba, juri dan terutama para donatur. Dalam lomba tersebut diikuti lebih kurang 18 peserta lomba, dengan nama peserta yang juga berjumlah 18 nama. Dan, tidak disangka, antusias para Bundo Kanduang PKDP, ternyata melebihi daripada harapan dilaksanakan lomba tersebut,” imbu Lasmiwita Soni.

 

Adapun 18 peserta yang disebutkan Lasmitawita itu adalah sebagai berikut; 1). Bundo Lasmiwita dengan nama Pical Lele Yobana, 2). Bundo Noni dengan nama Pical Lele Cik Uniang Noni, 3). Bundo Eva dengan nama Pical Lele Kampuang Dobi, 4). Bundo Emi dengan nama Pical Lele Sabana Lamak, 5). Bundo Yen dengan nama Pical Lele Taragak Raso, 6). Bundo Munziarni dengan nama Pical Lele Geger Mantap, 7). Bundo Ratna Willis dengan nama Pical Lele Sabana Wow, 8). Bundo Yul dengan nama Pical Lele Pasa Teleang, 9). Bundo Rinny dengan nama Pical Lele Takana Juo.

 

Kemudian, 10). Bundo Ana dengan nama Pical Lele Taraso, 11). Bundo Zarmiati dengan nama Pical Lele Nusantara, 12). Bundo Parida dengan nama Pical Lele Raso Salero Kito, 13). Bundo Kas dengan nama Pical Lele Berkah, 14). Bundo Iin dengan nama Pical Lele Ganti Nan Lamo, 15). Bundo Deswati dengan nama Pical Lele Di Ujung Lidah, 16). Bundo Imrawati dengan nama Pical Lele Sambal Cobek, 17). Bundo Fivi dengan nama Pical Lele Salero Bundo, dan 18). Bundo Dila dengan nama Pical Lele Tabik  Salero.

 

Adapun pemenang lomba ‘Pical Lele’ tersebut, yakni Juara 1: Munziarni (Asal Kampung Sungai Limau), Juara 2: Zarniati dari (Asal Kampung Nareh), Juara III: Kas ((Asal Kampung Ulakan), Juara IV:  Farida (Asal Kampung Sungai Limau), Juara V:  Vivi (Asal Kampung Sungai Limau), dan Juara VI: Rinny (Asal Kampung Sungai Geringging).

Dari kiri: Lasmiwita Soni dan Yobana Samial, saat menyerahkan hadiah pada salah satu pemenang lomba. (Foto: Dok. RPG Networks)

“Pemenang kita ganjar hadiah, piala, uang dan piagam. Beberapa ibu – ibu peserta maupun undangan sempat berseru; mudahan, bisa kita Warle-kan (Maksudnya, Warle: Warung Lele) Indonesia. Dan, dalam waktu yang tidak lama lagi, kita akan action beberapa Warle ini,” ungkap Yobana Samial.

 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, H. Refrizal selaku Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKDP sempat mengungkapkan pula, bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan lomba tersebut.

 

“Ini adalah upaya menjaga makanan khas kita  (Khas Minang) dan dijadikan bernilai ekonomis. Mudah- mudahan dapat mengeluarkan orang Minang dari kemiskinan,” pungkasnya. (Rico Adi Utama Dato Panglima)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial