Dari kiri tengah: Laksamana TNI Yudo Margono, saat disambut oleh Prof. Dr. H. Haedar Nashir beserta Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jakarta. (Foto: Puspen TNI)

Jakarta – Persada Post | Alasan TNI (Tentara Nasional Indonesia) mengunjungi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, karena tugasnya melaksanakan pembinaan teritorial, lalu Muhammadiyah juga punya  dokter dan sebagainya untuk bisa dikerjasamakan, serta melaksanakan komunikasi bersama pembinaan teritorial di daerah-daerah, khususnya daerah-daerah perbatasan dan juga di Papua.

 

“Muhammadiyah  juga punya sekolah-sekolah, universitas di Papua. Kita berharap bisa dikembangkan dan kerjasama dengan pemerintah untuk kita bantu tentang pengamanannya dan lain sebagainya,” Laksamana TNI Yudo Margono,SE, MM, Panglima TNI, di Sekretariat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gedung KH. Ahmad Dahlan Lantai II Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023) kemarin.

 

Ada tiga masalah kebangsaan yang dibahas pada pertemuan itu, yakni; soal penguatan TNI dan kedaulatan bangsa di bidang maritim, pembangunan di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal), dan pra kondisi jelang tahun politik 2024.

 

“Saya selalu sampaikan bahwa saya menjamin TNI harus netral di tahun 2024” kata Yudo Margono, yang pada saat itu didampingi  oleh Aster Panglima TNI, Asintel Panglima TNI, Kolonel Laut (KH) Chumaidi, Kolonel Chk Wagirun, Kolonel Laut (KH) Toto Mustafa dan Kolonel Laut (KH) Amir.

 

Kedatangan Panglima TNI itu disambut oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si beserta  Dr. H. Agung Danarto, M.Ag, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, MA, Dr. H. M. Saad Ibrahim, MA, Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP, Dr. H. Anwar Abbas, MM, M.Ag, Dr. Apt. Hj. Salmah Orbayinah, M.Kes, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, M. Izzul Muslimin, S.IP. (Rel/ Red/Kolonel Sus Aidil)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial