Tergesernya Umat Islam ke Jurang Kapitalistik, Benturan Peradaban di Indonesia

Adapun benturan yang paling keras, diantarana adalah antara kebudayaan Kristen Barat dengan kebudayaan Islam.

Opini141 Dilihat

CLASH of Civilizations (CoC) yang dimaksud dari ‘Benturan Peradaban’ menurut Samuel P. Huntington, sebagai teori menunjuk identitas budaya dan agama yang akan menjadi sumber konflik utama di dunia pasca perang dingin. Ia memposisikan konsep peradaban sebagai bentuk identitas budaya yang tinggi dapat menjadi lensa dalam menganalisis konflik politik.

 

Tanda dari berakhirnya perang dingin itu menurut dia ditandai oleh runtuhnya ideologi komunisme. Sementara, wilayah konflik meluas melewati fase Barat dan mewarnai hubungan antara peradaban Barat dan non Barat.

 

Dilain sisi, umat Islam sendiri memang melihat Barat sebagai koloni yang harus dilawan, akibat dari pandangan Barat yang memposisikan umat Islam sebagai ancaman yang harus dilumpuhkan.

 

Setidaknya, dari  pertanyaan Bernard Lewis yang usil untuk mempersoalkan mengapa muncul dari   umat Islam yang anti Amerika atau Barat, sebab Amerika adalah yang membangun opini publik tentang Islam garis keras, yang selalu dikaitkan dengan teroris. Sedangkan Amerika sendiri menjadi pelopor dan inisiator pembuat onar di berbagai negara Islam utamanya di Timur Tengah.

 

Jadi wajar bila dalam pandangan fundamentalis Umat Islam (Muslim), Amerika selalu dipandang sebagai penjahat yang keji. Karena pengaruh budaya dan ekonomi Amerika jauh lebih dominan dibanding sejumlah negara lain.

 

Kendati sejak pasca perang dingin, Amerika jelas telah  memposisikan ideologi kelompok fundamentalis Muslim menjadi rival utamanya yang dianggap paling menakutkan. Maka dari itu, kampanye hitam untuk umat Islam yang dipotret dengan sebutan ‘Green Peril’ terus dihembuskan.

 

Dimana green untuk menunjukkan warna Islam dan perilaku sebagai simbolik dari Muslim fundamentalis Timur Tengah yang dikonotasikan sebagai gerakan revolusi yang agresif sebagai stigma buruk untuk meruntuhkan peradaban Islam yang akan mewarnai bumi.

 

Begitulah pasca perang dingin yang berlanjut dengan Perang dingin baru yang disebut oleh  Jurgensmeyer The News Cold War : Religius Nationalism Confront the Scular State (1993). Dalam  realitasnya memang Amerika mempunyai pengaruh budaya yang kuat dan luas.

 

Menarik juga, pendapat Fuller; bahwa ideologi yang akan datang melawan Barat sangat tergantung pada pemimpin yang gigih  membela kepentingan negara. Negara-negara tersebut diantaranya seperti: China, India, Iran, Mesir termasuk Indonesia yang mampu, asalkan sungguh mau melawan hegemoni Barat atau Amerika.

 

Catatan para tokoh dunia, dikstomi Barat- Islam kembali mencuat akibat persepsi yang dari pembagian dunia pasca perang dingin yang dibelah menjadi Timur dan Barat.

 

Dan, hal itu terbilang sejak tahun 1980-an Barat telah menentukan sikap untuk berhadapan dengan Islam dengan melancar berbagai isu sebagai penyulut konflik. Perseteruan hegemoni politik dan ekonomi yang dijadikan strategi andalan untuk melumpuhkan lawan ini, tampaknya telah mengena pada sasarannya di Indonesia.

 

Itulah wajah dari benturan peradaban yang telah merepotkan bangsa Indonesia (dengan Muslim mayoritas) tampak semakin terjerembab ke dalam sikap dan sifat yang semakin cenderung kapitalistik.

 

Yang jelas dan pasti, sembilan peradaban kontemporer yang dia identifikasi mulai dari peradaban Barat, China, Jepang, Amerika Latin, Afrika, Hindu, Budha, Islam dan Kristen Ortodoks. Adapun benturan yang paling keras, diantarana adalah antara kebudayaan Kristen Barat dengan kebudayaan Islam. Asumsi inilah jelas menunjukkan bahwa sebagian besar ilmuan Barat memandang Islam sebagai aggression and hostility (agresi dan ancaman).

 

Lalu, stereotipe yang simplistis ini membuktikan wajah the rage of Islam. Fenomena benturan peradaban di Indonesia telah menggeser umat Islam ke jurang materialisme kapitalistik, meski belum juga dominan menguasai ekonomi dan pasar yang justru semakin memposisikan umat Islam sebagai konsumen empuk yang didominasi umumnya pengusaha non Muslim. (*)


Banten, 10 Maret 2025

*). Oleh: Jacob Ereste

Editing: Redaksi Persada Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Hi. We run a YouTube growth service, which increases your number of subscribers both safety and practically.

    – We guarantee to gain you new 700 subscribers per month
    – People subscribe because they are interested in your videos/channel, increasing video likes, comments and interaction.
    – All actions are made manually by our team. We do not use any bots.

    The price is just $60 (USD) per month, and we can start immediately. If you are interested and would like to see some of our previous work, let me know and we can discuss further.

    Kind Regards,

    To Unsubscribe, reply with the word unsubscribe in the subject.