HJ. (Foto: Diolah dari berbagai sumber)

Pessel – Persada Post | AKBP (Purn) H. Hendrajoni, SH, MH Datuak Bando Basau (Bupati Pesisir Selatan periode 2016-2021), masih saja dengan karakter biasanya; sedikit pedas dan tidak terlalu responsif ketika ditanya sesuatu hal oleh Pers.

 

Setelah ia dikalahkan oleh wakilnya sendiri; Rusma Yul Anwar di Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Pessel (Pesisir Selatan) Tahun 2020 lalu, HJ (sapaan akrab Hendra Joni) tidak begitu muncul ditengah publik.

 

Pada Pilkada itu, HJ benar-benar mendapat tamparan politik dari ‘Pak An’ (sapaan akrab Rusma Yul Anwar), dengan kemenangan 57,24 persen. Sementara, HJ hanya berhasil memperoleh 38,22 persen saja.

 

Menurut pantauan Redaksi Persada Post, Pak An masih memiliki kewaspadaan tingat tinggi, menghadapi Pilkada 2024 di daerah itu. Ia masih menganggap HJ, termasuk wakil bupati-nya kemarin; Rudi Hariansyah, sebagai rival politik yang tidak bisa dianggap remeh-temeh.

 

Redaksi Persada Post kemudian memastikan, apakah HJ benar akan maju atau tidak pada Pilkada Pessel 2024 mendatang. Dengan singkat HJ menjawab; “maju”. Tidak ada kata setelah itu yang diucapkan HJ ketika dikonfirmasi oleh Persada Pos, Minggu (29/10/2023) kemarin.

 

Ketika ditanya apa gebrakan dan apa yang akan ia tawarkan untuk masyarakat Pessel, sehingga dapat kembali memenangkan hati masyarakat yang pernah ia pimpin dulu itu, HJ nampak memilih diam dan tidak bergeming sama sekali.

 

Pola Kepemimpinan HJ

Banyak pihak menilai, dikarenakan pengaruh jiwa komandonya di kepolisian, HJ terkesan keras dan terlalu tegas dalam memimpin Pessel selama periodenya.

 

Iapun beberapa kali membuat Pessel heboh dengan kata-kata dan sikapnya. Kemudian, kabarnya pula, sikap itu yang membuat HJ dikalahkan oleh Pak An.

 

Karena, Pak An adalah sosok karakter yang bertolak belakang denga HJ, ia lebih ramah dan ‘baibo-baibo hati’ (Artinya; suka bicara mendayu dan bersedih hati) saat berhadapan dengan siapapun, termasuk Pers.

 

Sehingga, Pak An mendapat empati dari banyak orang dan menganggap Pak An terzolimi. Hal itulah yang diduga kuat membuat Pak An maju, dengan meraup banyak empati dan akhirnya ia benar-benar berada di posisi ‘playing victim’, sehingga mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat Pessel, lalu menanglah ia di Tahun 2024 itu. (Red PP)

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial