Andre Rosiade, dengan berbagai fose. (Foto: Diolah dari berbagai sumber)

POLITIK tidak mengenal kawan dan lawan yang abadi. Karena, yang abadi itu adalah ‘kepentingan’. Fix! Kalimat tersebut sulit untuk dibantah. Sebab, sehari-hari bisa kita buktikan; baik dilevel politik nasional, maupun level daerah, ada saja perubahan kongsi politik yang terjadi. Hari ini mereka berlawanan, besok ternyata bergandengan tangan.

 

Kali ini Redaksi Persada Post mencoba menggubris perjalanan politisi nasional berdarah Minang; H. Andre Rosiade,SE. Karier politik ia saat ini adalah sebagai Anggota DPR RI (Komisi VI/ Fraksi Gerindra), Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Gerindra Provinsi Sumbar (Sumatera Barat), Anggota Dewan Pembina DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Gerindra dan Ketua TKD (Tim Kemenangan) Prabowo-Gibran Provinsi Sumbar.

 

Sebagaimana kalimat diatas, dalam politik tetap ada lawan dan kawan (termasuk koalisi lintas partai dan lintas kepentingan). Begitu juga terhadap Andre Rosiade. Sebanyak kawan yang menyenangi dirinya, ia tentunya pula ada dibenci oleh lawan politiknya.

 

Menurut Redaksi Persada Post, terdapat beberapa penyebab Andre Rosiade dibenci oleh lawan politiknya, yakni sebagai berikut:

Andre Rosiade Gesit

Jujur saja, dibandingkan 13 orang Anggota DPR RI (Sumbar: 14 Anggota DPR RI/ Dapil Sumbar 1 dan Sumbar 2), menurut penulis; Andre Rosiade memang terbilang gesit. Apa saja isu dan perihal yang terjadi di Sumbar, ia langsung berkomentar dan turun tangan untuk menyelesaikan.

 

Malah ada yang mengesankan, Andre Rosiade adalah Anggota DPR RI rasa Gubernur. Karena, perihal daerah, semestinya diurus secara dominan oleh eksekutif, terutama gubernur. Tetapi, tampaknya Andre Rosiade bukan tipe yang hanya mau menunggu dan melihat saja (Inggris: wait and see).

 

Sepertinya, Andre Rosiade lebih senang bertindak cepat. Ia terkesan tidak menginginkan ada masalah di Sumbar, apalagi menyangkut kepentingan hajat hidup masyarakat dan kebutuhan yang mendasar. Diantara yang sering direspon cepat oleh Andre adalah: harga sembako, kelangkaan BBM, masalah ilegal minning (karena berdampak pada kerusakan lingkungan dan memicu bencana), kelangkaan gas elpiji dan banyak lagi.

 

Andre Vokal dan Kristis

Redaksi Persada Post mengikuti vokalnya Andre dan kritisnya ia dalam berdebat. Hal itu diperhatikan sejak Andre menjadi Jubir (Juru Bicara) Calon Presiden dan Wakil Presiden: Prabowo-Sandi, Pilpres (Pemilihan Presiden) Tahun 2019.

 

Iapun terus diundang oleh banyak stasiun tv nasional. Malah, media cetak pun, wajah Andre selalu terpampang di halaman depannya. Begitu juga di media online.

 

Tak hayal, vokal dan kritisnya Andre waktu itu membuat ia mendapat keuntungan yang besar, sehingga terpilih menjadi Anggota DPR RI pada Pileg (Pemilihan Legislatif) Tahun 2019.

 

Selain itu, banyak orang mengatakan; bahwa selain kevokalan Andre, ia juga mendapat durian runtuh dengan pengaruh dari ‘Prabowo Effect’. Sehingga, Andre pun pada akhirnya meraih suara terbanyak di dapilnya; Sumbar 1.

 

Ketika ia sudah terpilih Anggota DPR RI, ternyata Andre tetap vokal dan kritis. Tidak sekali dua kali, ia sering disorot oleh media, begitu tegas dan ekstrimnya ia, jika sedang berbicara di depan para menteri, pimpinan BUMN dan menyoal masalah di DPR RI, terutama pada komisinya; Komisi VI.

 

Hingga saat ini, Andre tampaknya terus mempertahankan karakter kritis dan vokalnya itu. Tampaknya style demikian, tentunya juga bagian dari eksistensi yang harus ia pertahankan, demi memastikan; bahwa Andre selalu ada dan hadir memperjuang aspirasi rakyat yang ia wakili di parlemen.

 

Berkunjung Selalu Membawa Berkah

Bak orang kaya yang dermawan. Walaupun Andre Rosiade hanya seorang Anggota DPR RI, bukan seorang Taipan yang memiliki uang triliunan rupiah atau asset yang bejibun, tetapi ketika ia berkunjung kemana pun, selalu membawa buah tangan/ oleh-oleh untuk warga yang dikunjungi, baik berupa uang langsung maupun anggaran-anggaran yang dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan, perbaikan ekonomi dan lain sebagainya.

 

Maka, tak hayal; jika perlu dilebih-lebihkan, Andre kemana saja dan datang dimana saja, selalu membawa berkah bagi warga, utamanya warga yang ia wakili yakni warga Sumbar.

 

Terkadang, kalau kita lihat pada video kunjungannya; baik di Tiktok, Facebook, Instagram dan Youtube, Andre dengan ringan saja menyebut memberi sekian juta untuk warga dengan spontannya. Dan, uang itu langsung ia berikan, tanpa berjanji dan warga harus menunggu-nunggu.


Maka, minimal 3 hal diataslah menurut Redaksi Persada Post yang membuat Andre dibenci oleh lawan politiknya, sehingga ia sulit untuk ditandingi. Teranyar, malah sebuah lembaga survei sudah mempublish baru-baru ini, bahwa di Kota Padang (Dapil Sumbar 1) saja, untuk Pileg 2024 mendatang, Andre saat ini menguasai 28% jumlah suaranya.

Baca: Amazing! Lembaga Survei ini Publish Andre Rosiade Kuasai Suara Kota Padang 28%

Itu artinya, warga Kota Padang, yang merupakan warga Ibu Kota Sumbar, sudah tahu betul ‘makan tangan’ (artinya: sepak terjang, pembuktian, perbuatan) Andre Rosiade ini. Sehingga, ketika berdasarkan sampling survei, cenderung masyarakat mau memilih politisi ulung dari Sumbar ini. (*)


*). Tajuk Rencana, oleh: Rico AU Dato’ Panglima (Pemimpin Redaksi Persada Post)

 

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial