DUKUNGAN terhadap Richi Aprian,SH,MH, jika berani maju Bupati Tanah Datar pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2024 mendatang, dimungkinkan berpotensi besar mendapat dukungan dari tokoh-tokoh politik kuat di Luhak Nan Tuo.
Salah-satu dukungan yang tidak bisa ditepis akan datang dari Shadiq Pasadigoe, Bupati Tanah Datar Dua Periode: 2005–2015. Karena Shadiq saat ini mencalonkan diri untuk DPR RI pada Pileg (Pemilihan Legislatif) 2024, dari Partai NasDem (Nasional Demokrat), yang mana Richi juga merupakan Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai NasDem Kabupaten Tanah Datar.
Selain Shadiq, juga terdapat tokoh adat bernama Hardi Siswan Datuak Marah Bangso, yang saat ini merupakan Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Kecamatan Sungai Tarab dan juga menjabat di LKAAM Tanah Datar. Ia pernah pula menjabat Wali Nagari Sungai Tarab.
Selain kedua yang disebutkan itu, masih banyak dukungan yang akan mengalir kepada Richi Aprian. Hanya saja, Richi jika maju harus berhadapan dengan petahana, yakni Eka Putra (Bupati Tanah Datar saat ini).
Adu kekuatan keduanya akan diprediksi sengit dan konstelasi politik di Tanah Datar akan meninggi pula. Jika head to head, dimungkinkan Richi dapat menumbangkan Eka Putra.
Konsekuensi?
Richi Aprian harus benar-benar siap. Penulis sempat mendengarkan beberapa diskusi di Emersia Hotel, saat pertemuan Partai NasDem dengan Suherman TRD, yang juga maju DPR RI dari Dapil yang sama dengan Shadiq.
Dimana, beberapa Kader Partai NasDem berbincang waktu itu, mengharapkan Richi harus memperhatikan para Caleg (Calon Legislatif)-nya di Tanah Datar. Karena, jika NasDem di Tanah Datar mendapatkan kursi yang mencukupi untuk maju di Pilkada, ia tidak akan repot-repot harus mengkondisikan partai lainnya.
Selain itu, Richi juga harus memastikan membuat komitmen dengan Shadiq Pasadigoe dan Suherman TRD, yang sama-sama maju DPR RI itu. Jika, sedikit saja Richi membuat kesalahan, maka akan menimbulkan konflik interest di internalnya dan akan membelah menjadi beberapa kubu, sehingga merugikan Richi dari aspek loyalitas militansi partai dan pendukungnya. (*)
*). Penulis: Rico AU Dato Panglima
- Direktur Eksekutif POLEGINS (Political and Legal Institute)