Ilustrasi. (Foto: Berbagai sumber)

GEJOLAK politik atau yang biasa disebut sebagai konstelasi politik di Kabupaten Solok, hingga saat ini tensinya makin memanas. Perseteruan antara eksekutif (Pemerintah Kabupaten Solok) dan legislatif (DPRD Kabupaten Solok) di daerah itu, tampaknya sulit diredam dan makin hari, makin meruncing. Seakan, Solok nyaris kehilangan tokoh mediator, yang mampu menengahi kondisi tersebut.

 

Disaat Hak Interpelasi sudah digulirkan oleh 7 Fraksi DPRD Solok, tiba-tiba saja OTK (Orang Tidak Dikenal) memasuki ruangan sidang DPRD Solok. Ia berteriak, sesekali terdengar memaki-maki dan menghendaki kedatangan Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra. Sontak saja, kondisi itu menuai keributan yang dapat membuat malu Solok; sebagai daerah yang dikenal selama ini Solok Nan Indah, Aman dan Damai.

Baca; Makin Panas! Ada Kejanggalan Soal Bukik Cambai dan Mobilisasi ASN, DPRD Solok Ajukan Hak Interpelasi

Penulis melakukan penelusuran sederhana, untuk menemukan kisi-kisi sebagai langkah menstabilkan kondisi perpolitikan di Kabupaten Solok. Lalu muncullah sebuah ide, mendorong terciptanya kekuatan politik perdamaian, dengan adanya sosok yang kuat di parlemen/ Senayan/ DPR RI dari Solok.

 

Dua tokoh yang tidak asing lagi bagi Solok Raya: Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan, yaitu Gusmal (mantan Bupati Solok dua periode) dan Nofi Candra (mantan Anggota DPD RI). Menurut pengamatan penulis, dua sosok ini tidak memiliki track record yang buruk dan ekstrim.

 

Dimana, H. Gusmal, S.E., M.M Datuak Rajo Lelo, selama menjabat Bupati Solok, selain daerah itu terciptanya kedamaian, juga memiliki prestasi yang bagus. Ia saat ini maju ke DPR RI pada Pileg (Pemilihan Legislatif) 2024 dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan), dengan Nomor Urut 1, di Dapil (Daerah Pemilihan) Sumbar 1.

 

Begitu juga dengan H. Nofi Candra, SE, ia adalah mantan senator (Anggota DPD RI), yang cukup memiliki nama yang harum selama menjalankan amanahnya. Iapun sempat mencalonkan diri sebagai Bupati Solok, dan nyaris duduk. Saat ini, Nofi Candra mencalonkan diri ke DPR RI dari Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), Nomor Urut 7 di Dapil yang sama dengan Gusmal.

 

Jika kedua orang ini kelak terpilih pada Pileg yang akan digelar Tanggal 14 Februari 2024 mendatang; maka, sangat dimungkinkan, selain mampu merajut kembali jembatan hati dan menciptakan kedamaian di Kabupaten Solok, umumnya Solok Raya, juga diyakini mampu mendorong kemajuan di daerah itu.

 

Sebab, kedua sosok ini dapat dan sangat mungkin sekali menjadi katalisator (zat/ upaya yang dapat mempercepat laju reaksi kimia/ atau reaksi sosial, yang pada akhir reaksi itu didapat dalam keadaan semula/ kembali) pada kedamaian yang sesungguhnya di Kabupaten Solok.

 

Maka, sangat disarankan sekali, masyarakat Kabupaten Solok memilih salah satu diantara dua nama hebat itu, jika ingin mengembalikan kedamaian serta Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di daerah itu.

 

Untuk diketahui, Dapil Sumbar 1 DPR RI tersebut meliputi daerah: Kota Padangpanjang, Kabupaten Tana Datar, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Padang. (*)


*). Oleh: RICO AU DATO’ PANGLIMA

  • Direktur Eksekutif POLEGINS (Political and Legal Institute)
Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial