Sutan Riska Tuanku Kerajaan. (Foto: Berbagai sumber)

PERLU diketahui, dalam politik definisi ‘Kuda Hitam’ disebut  adalah seseorang atau suatu hal yang kurang dikenal pada masa sebelumnya yang meraih pengaruh dalam sebuah situasi, khususnya dalam kompetisi yang melibatkan berbagai pesaing, atau seorang kontestan yang berada di atas kertas yang seharusnya tampak tak sukses namun malah berhasil.

 

Sementara, ‘Kambing Hitam’ adalah orang atau suatu faktor eksternal yang sebenarnya tidak bersalah, tetapi dituduh bersalah atau dijadikan tumpuan kesalahan.

 

Dua istilah dan potensi itu; ‘Kuda Hitam’ dan ‘Kambing Hitam’ kali ini penulis lekatkan pada sosok Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE, M.Ap, yang saat ini masih menjabat Bupati Dharmasraya dan juga sebagai Ketua Umum APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia), masa bhakti 2021-2026.

 

Menurut sumber, Sutan Riska pada tahun 2016, adalah merupakan bupati termuda di Indonesia, dengan usia menjabat 26 tahun. Ia begitu muda, namun sangat berbakat dan memiliki pengaruh serta mampu ‘melecut’ pembangunan Kabupaten Dharmasraya dengan perkembangan yang sangat signifikan.

 

Sekaitan dengan dua istilah tadi, jelang Pilgub (Pemilihan Gubernur)/ Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Sumbar 2024 ini, Sutan Riska disinyalir ‘dibidik’ oleh beberapa elit politik Sumbar (Sumatera Barat). Ia ditaksir untuk Bacalon (Bakal Calon) Gubernur dan/ atau Wakil Gubernur Sumbar, dalam momentum pesta demokrasi di Negeri Minangkabau (Sumbar) kali ini.

Baca juga: Jelang Pilkada, Sutan Riska ‘Dibidik’?

Akan tetapi, walaupun ‘dibidik’ dan diperkirakan bakal jadi ‘Kuda Hitam’, Sutan Riska bisa saja jadi ‘Kambing Hitam’, karena politisi yang satu ini diusung dan sangat melekat dengan PDI (Partai Demokrasi Indonesia) Perjuangan. Dan, partai tersebut adalah partai pendukung Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia di kedua periodenya.

 

Bagi masyarakat Minang, Joko Widodo tidak menjadi tokoh favorit, dan itu terbukti dua kali Pilpres (Pemilihan Presiden), suara Joko Widodo di Sumbar, sangat tidak memuaskan. Jika dikaitkan dengan Sutan Riska, mungkin pengaruh itu dapat dilekatkan kepadanya waktu itu.

 

Teranyar, tetapi pada Pilpres 2024 kali ini, Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan, cukup akrab dengan Anies Baswedan. Yang mana, Anies adalah sosok yang mendapat tempat dihati masyarakat Minang dan dibuktikan pula dengan perolehan suaranya yang sangat unggul pada Pilpres 2024 kemarin. Itu artinya, kesan PDI Perjuangan sebagai pendukung Joko Widodo mulai luntur dan Sutan Riska harus mengambil momentum itu untuk menetralisir pikiran politik warga Sumbar.

 

Maka, jika upaya netralisir itu mampu dilakukan oleh Sutan Riska, ia tidak akan lagi menjadi ‘Kambing Hitam’ politik dan sangat mungkin menjadi ‘Kuda Hitam’ untuk Pilkada Sumbar 2024 saat ini. (*)


*). Tajuk Rencana, oleh: Rico AU Dato Panglima

  • Pemimpin Redaksi Persada Post

 

Please follow and like us:

By Redaksi

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial